Harga Beras di Wonosobo Menjulang Tinggi

Senin 11-09-2023,17:50 WIB
Reporter : Mukarom Mohammad
Editor : Malik Salman

WONOSOBO, MAGELANG EKSPRES - Terhitung semenjak akhir bulan Agustus hingga saat ini, harga beras berangsur naik seiring dengan meningkatnya daya konsumsi masyarakat yang mencapai sekira 22,89 juta ton beras di Kabupaten Wonosobo.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan di Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disdagkopukm) Wonosobo, Utik Retno mengatakan, melambungnya harga beras tersebut disebabkan oleh kemarau panjang.

"Siklus produksi dan masa tanam padi di musim kemarau itu biasa mengalami kenaikan harga karena produksinya pun turun," katanya kepada Wonosobo Ekspres, Magelang Ekspres Grup, Senin (11/9).

BACA JUGA:Tujuh Kecamatan di Wonosobo 'Kosong' Penghulu

Utik Retno menyebut masuknya musim kemarau, utamanya dampak dari El Nino yang menyebabkan curah hujan cukup jarang ditemui dan cuaca panas berkepanjangan menjadi grand faktor terhadap turunnya jumlah produksi hingga mengakibatkan harga beras pun mahal.

Disebutkan, update harga beras medium dan beras super hingga kini sebesar Rp 14 ribu. Sementara untuk beras premium lokal dibanderol di pasaran mencapai Rp 15 ribu. Masing-masing mengalami kenaikan sekitar Rp 1-2 ribu sejak dua mingguan terakhir.

Menurut Kabid Perdagangan, peristiwa El Nino ini juga menyebabkan terjadinya defisit produksi beras lebih tinggi ketimbang beberapa bulan di awal tahun yang notabene masih berada di musim penghujan.

"Ini dinamika global karena el nino, akhirnya di beberapa negara yang menjadi sumber impor beras nasional saat ini sudah membatasi ekspor berasnya,".

Utik menyampaikan jumlah konsumsi beras pada tahun 2023 di Kabupaten Wonosobo pun ikut meningkat yaitu sekitar 22,89 juta ton dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2022) yang hanya sebanyak 22,62 juta ton.

BACA JUGA:Tersesat di Gunung Bismo Wonosobo, Seorang Lansia Sudah 6 Hari Menghilang Belum Ditemukan

Namun demikian, pihaknya memastikan jumlah stok beras indikatif di Wonosobo sampai detik ini masih sekitar 651,32 ton dan masih memiliki stok dalam jumlah besar yang tersimpan di gudang Bulog Kedu Magelang.

"Stoknya masih banyak kok. Aman untuk beberapa waktu ke depan. Karena produksi pun masih ada meskipun tidak sebanyak musim sebelumnya," katanya.

Ia mengimbau agar masyarakat dapat memahami kondisi yang dialami secara global tersebut. Selain itu, masyarakat diharapkan supaya tetap tenang untuk menghadapi situasi yang demikian. (mg7)

Kategori :