MAGELANG EKSPRES – Tak banyak yang tahu jika sup senerek khas magelang rupanya sudah ada sejak masa Belanda sampai sekarang. Cita rasa yang khas, membuat senerek Magelang, tidak pernah berubah dan tetap di hati para pelanggannya.
Senerek merupakan kuliner khas Magelang. Senerek adalah sejenis sup yang memiliki bahan dasar kacang merah, potongan daging sapi atau ayam, wortel, dan daun sledri.
Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur dengan air kaldu yang khas. Sup senerek cukup terkenal di kalangan pecinta makanan tradisional.
Bahkan pada tahun 2020, sup senerek masuk ke dalam 10 nominasi makanan tradisional terpopuler dari Anugerah Pesona Indonesia (API).
Selain cita rasanya yang khas, terdapat serba-serbi yang menarik mengenai sejarah makanan ini. Penasaran? Yuk cari tahu!
BACA JUGA:Mangut Beong Magelang, Cocok dijadikan Kuliner saat Bertamasya ke Candi Borobudur
Asal-usul nama Sup Senerek
Mungkin beberapa dari kalian penasaran apa itu Senerek? Apakah senerek merupakan nama bahan baku makanan? Atau sebuah bahasa daerah? Ternyata bukan keduanya.
Senerek berasal dari bahasa Belanda yakni “snert soup”.
Pada masa penjajahan Belanda di daerah Magelang, para tentara kerap memasak snert soup,
karena lidah orang lokal yang kesulitan untuk mengucapkan kata ‘snert’, maka warga menyebutnya sebagai ‘senerek’.
BACA JUGA:Mangut Iwak Beong Sehati, Kuliner Pedas Khas Magelang Langganan Para Artis
Sup Belanda cita rasa Indonesia
Sesuai asal usulnya yang berasal dari Belanda, sup ini merupakan hasil akulturasi kuliner dari negara kincir angin tersebut.
Sup senerek secara umum sama seperti snet soup asal Belanda yang menggunakan bahan dasar kacang.