Meskipun ketinggian Gunung Tidar hanya mencapai 503 meter di atas permukaan laut, dalam catatan sejarah, Gunung Tidar disebut sebagai "Pakunya Tanah Jawa" karena posisinya yang strategis di tengah Pulau Jawa.
Secara geografis, Gunung Tidar memang terletak di tengah-tengah Pulau Jawa.
Dalam mitologi Jawa, Gunung Tidar dikenal karena memiliki aura angker dan dihuni oleh jin dan makhluk halus.
Bahkan Gunung Tidar dulunya juga menjadi tempat favorit bagi orang yang ingin mencari kekayaan instan dengan mengabil pesugihan melalui dedemit yang ada disini.
Lebih menakutkannya lagi, dalam keyakinan masyarakat setempat, datang ke Gunung Tidar dahulu dianggap sebagai jaminan kematian.
Namun, setelah Syaikh Subakir berhasil menaklukkan Gunung Tidar dengan mengalahkan jin penunggunya, akhirnya Gunung Tidar dan Pulau Jawa bisa aman untuk dihuni manusia.
Syaikh Subakir adalah seorang ulama yang berasal dari Turki yang dulunya Baghdad, Irak, yang datang ke Jawa untuk berdakwah dan menyebarkan agama Islam.
Hingga akhir hayatnya, Syaikh Subakir tinggal di Gunung Tidar, dan kini makamnya bisa diziarahi di puncak gunung tersebut.
Makam ini sering dikunjungi sebagai tempat ziarah, terutama menjelang bulan Ramadhan.
Namun, beberapa sumber menyebut bahwa makam tersebut bukan milik Syaikh Subakir, melainkan tempat peristirahatan atau petilasan dari ulama tersebut.
Selain makam Syaikh Subakir, di Gunung Tidar juga terdapat makam yang panjangnya mencapai 7 meter, yang merupakan makam Kyai Sepanjang.
Kyai Sepanjang diyakini sebagai tongkat ajaib yang digunakan oleh Syaikh Subakir untuk mengalahkan para jin yang mendiami Gunung Tidar.
Juru kunci makam Gunung Tidar Magelang--magelangekspres
Makam Kyai Sepanjang awalnya memiliki panjang 6 meter, namun setelah petilasan Syaikh Subakir dan Kyai Ismoyo dipugar, panjang makam Kyai Sepanjang diperpanjang satu meter sehingga totalnya menjadi 7 meter.
Untuk mencapai puncak Gunung Tidar, harus menaiki ratusan anak tangga yang ada disana, diperlukan waktu sekitar 30 menit.