Oleh sebabnya, mengkonsumsi terlalu banyak lemak trans juga dapat meningkatkan risiko stroke.
Ketika plak yang terbentuk di pembuluh darah terlepas dan mengalir ke pembuluh darah di otak, hal ini dapat menyebabkan penyumbatan.
Hambatan ini menghambat aliran darah yang membawa oksigen ke jaringan otak, menyebabkan kerusakan atau kematian jaringan yang terkena. Akibatnya, terjadi stroke.
2. Makanan dengan teknik pembakaran
Makanan dengan teknik pemasakan dibakar ternyata dapat menimbulkan efek serius bagi kesehatan.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia menyatakan bahwa amina heterosiklik (HCA) terbentuk pada daging merah yang dimasak terlalu panas menggunakan arang.
Saat dipanggang dengan arang, bintik hitam akan muncul pada daging merah. Ini berarti daging dipanaskan pada suhu tinggi.
BACA JUGA:Kaya Khasiat! Ini 9 Manfaat Kunyit Luar Biasa Untuk Kesehatan di Masa Tua
Selama proses pemanasan ini, HCA terbentuk, yang merupakan penyebab kanker.
Sehingga mengonsumsi makanan yang sering dipanggang dapat meningkatkan risiko kanker pankreas hingga 60 persen.
3. Makanan berpengawet
Dilansir melalui Healthline, makanan instan kemasan menjadi sebuah pantangan bagi penderita stroke.
Makanan berpengawet mengandung natrium nitrat dan nitrit, yang menjadi zat pewarna dan pengawet pada sebuah daging olahan.
Kategori makanan kemasan yang termasuk adalah sosis, daging olahan, mie instan, kentang, dan makanan ringan dalam kemasan.
Kehadiran natrium nitrat dan nitrit dapat memicu penyempitan arteri, yang dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah.
4. Makanan tinggi Gula