Kisah Orang Mati Syahid Harus Mampir ke Neraka, Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah, Gara-gara Ini

Selasa 07-11-2023,06:00 WIB
Reporter : Abu Hammam
Editor : Suroso

MAGELANG EKSPRES-Semua berharap mati syahid, semua ingin meninggal dunia husnul khatimah.
Dalam pandangan kita, orang yang meninggal di medan perang adalah syahid.

Orang tersebut masuk golongan 70 ribu orang yang dijamin masuk surga tanpa hisab, akan dapat memberikan syafa'at di 70 keluarganya dan dinikahkan dengan 72 bidadari.

Namun tidak semua yang mati syahid bisa langsung masuk neraka. Sebab, ada orang yang mati syahid namun harus mampir dulu ke neraka gara-gara perbuatan buruk yang dilakukan.

Ustadz Syafiq Riza Basalamah dalam kajian GiS -Grup Islam Sunnah mengisahkan tentang riwayat seorang sahabat yang tewas dalam Perang Khaibar.

BACA JUGA:Kezaliman Bisa Jadikan Orang Bangkrut di Akhirat, Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah Lakukan 2 Hal Ini

Kalangan sahabat menganggap orang itu mati syahid dan akan masuk surga. Namun ternyata orang itu justru masuk neraka karena berkhianat, yakni mengambil harta rampasan perang yang belum dibagi.

Dari Umar bin Al-Khatthab radhiyallahu 'anhu ia bertutur, "Ketika perang Khaibar terjadi, beberapa sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam datang dan menyeru, 'Fulan mati syahid, Fulan mati syahid.' Sampai mereka melewati seseorang seraya berkata, 'Fulan mati syahid.' Namun Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam menyatakan, 'Tidak! Sungguh aku melihatnya berada di neraka, karena dia telah berkhianat dengan mengambil kain tebal (mantel) yang merupakan harta rampasan perang sebelum dibagikan'." (HR. Muslim)

Disebutkan, Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu meriwayatkan sebuah hadits. Ketika perang Khaibar yang terjadi pada tahun ke-7 Hijriyah.

Sebagian sahabat Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam mengatakan, Fulan syahid, Fulan syahid.

BACA JUGA:Menerima Hadiah karena Jabatan, Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah Itu Bentuk Kezaliman

Sampai mereka menyebutkan seseorang lelaki syahid. Lalu kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, tidak!
Memang, dia mati di medan perang. Apakah dia akan mendapatkan keutamaan mati di medan perang?
Kita menganggap, orang tersebut syahid, mati di medan perang langsung masuk surga
Tapi Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan, Enggak! Aku melihat dia di neraka.

Karena dia berkhianat. Ketika harta rampasan perang dibagi, ada sesuatu yang dia ambil yang bukan hak dia, tidak termasuk bagian dia.

Kata Ustadz Syafiq, maka kita perlu berhati-hati. Kita boleh mengatakan "Fulan syahid" kalau memang ada kesaksian dari Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam Fulan bin Fulan itu syahid. Seperti Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan bahwasanya yang berada di gunung Uhud ketika itu, gunung itu bergetar.

Lalu Nabi menghentakkan kakinya mengatakan, "Diam, Uhud! Yang berada di atasmu ini seorang nabi, seorang shiddiq dan dua orang syahid (yaitu Umar dan Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhuma)."

BACA JUGA:Pesan Ustadz Syafiq Riza Basalamah dan 9 Alasan Kita Harus Mencintai dan Membela Palestina

"Kalau memang ada penegasan dari Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, maka boleh mengatakan syahid. Karena sejatinya kita enggak tahu, Jamaah. Orang itu mati syahid atau mati sangit. Kalau secara penampilan, mungkin seakan-akan dia berjuang di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Seperti sahabat ini, benar dia mati dalam kondisi perang. Di situ ada Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam; yang dilawan adalah orang-orang kafir," ungkapnya.

Kategori :