MAGELANGEKSPRES -- Staf Khusus (Stafsus) Menteri Agama bidang Komunikasi Publik, Media dan Teknologi Informasi, Wibowo Prasetyo mengatakan bahwa sekolah dan guru harus memberikan respons atas perkembangan dunia digital saat ini.
Hal tersebut dikatakan Wibowo saat menjadi keynote speaker Seminar Hari Guru Nasional bertema “Wujudkan Madrasah Jogja Istimewa melalui Cyber Madrasah dan Anti Bullying” secara virtual, Jumat 17 November 2023
Wibowo menjelaskan, saat ini kemajuan teknologi digital mampu mengubah wajah dunia. Berbagai perubahan terjadi di semua lini kehidupan, termasuk sektor pendidikan tingkat madrasah.
"Oleh karena itu, madrasah dituntut untuk responsif dan adaptif terhadap perkembangan dan kemajuan dunia digital yang bergulir secara cepat," katanya.
BACA JUGA:Makna Tradisi Ruwatan Rambut Gimbal di Dataran Tinggi Dieng, Ternyata Penuh Doa dan Harapan
Seiring dengan digitalisasi, maka akan turut membawa pembaruan di berbagai sektor lainnya. Termasuk teknologi baru, proses bisnis baru, platform dan aplikasi baru, dan lain sebagainya.
“Era ini menuntut manusia, para guru, lembaga pendidikan seperti madrasah untuk berubah. Dunia sudah serba digital," katanya.
Ia menambahkan, madrasah dan SDM di dalamnya, termasuk guru harus memiliki sikap yang adaptif dan responsif terhadap perubahan dunia.
"Sebab kalau tidak maka madrasah akan ditinggalkan masyarakat karena tidak modern. Percayalah, digitalisasi ini sebuah keniscayaan,” ujarnya.
BACA JUGA:Guru MAN 1 Magelang Raih Penghargaan Guru Madrasah Inovatif Tingkat Nasional
Di satu sisi, digitalisasi juga berperan positif terhadap sektor pendidikan. Menurutnya, melalui digitalisasi, maka proses belajar menjadi efektif.
"Selain itu, akses informasi yang lebih luas, sehingga dunia digital memang menjadi sarana baru dalam memperoleh dan menyampaikan ide dan gagasan. Metode pembelajaran kepada anak didik pun harus mulai menggunakan piranti digital," jelasnya.
Wibowo menuturkan bahwa responsibilitas terhadap digitalisasi, secara tidak langsung akan meningkatkan awareness dan branding terhadap madrasah.
BACA JUGA:Tekan Angka Stunting, Dinsos Kabupaten Magelang Gelar Peningkatan Kapasitas Remaja
Dijelaskan, jumlah madrasah di Indonesia, mulai dari Raudhatul Athfal (RA) hingga jenjang Madrasah Aliyah (MA) berjumlah 86.608 lembaga.