TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES - Kondisi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah di Desa Sanggrahan Kecamatan Kranggan mulai memperihatinkan, pasalnya satu-satunya TPA milik Pemerintah Temanggung Temanggung ini sudah mulai overload (kelebihan kapasitas).
Bagaiamana tidak, TPA yang luasnya hanya berkisar kurang lebih enam hektar ini setiap hari dihujani sampah dari seluruh pelosok Temanggung, setidaknya ada 20 Kecamatan yang terdiri dari 289 Desa dan Kelurahan yang setiap hari setor sampah.
"Di Temanggung memang baru ada satu TPA,dan ini sudah dipakai bertahun-tahun, " kata Kepala Unit Pelaksana Teknis TPA Sanggrahan Zaenal Abidin di Temanggung, Kamis.
Ia menyebutkan, setidaknya dalam sehari ada 120 ton sampah yang masuk ke TPA Sanggrahan, baik itu sampah organik maupun sampah anorganik.
Dengan kuota sampah yang sebanyak itu lanjutnya, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya, agar satu-satunya TPA di Temanggung ini masih tetap bisa menjadi TPA untuk sementara waktu ini.
"Dari luasan TPA yang ada jika dibandingkan dengan sampah yang masuk setiap harinya sudah tidak sebanding,apalagi dari luasan yang ada sebagian besar sudah terpakai,"terangnya.
Menurutnya, jumlah tersebut sudah terbantu adanya bank-bank sampah di sejumlah daerah di Kabupaten Temanggung, dengan adanya bank sampah setidaknya bisa mengurangi kuota sampah yang masuk ke TPA.
Belum lagi katanya,peran pemulung yang setiap hari mencari rejeki di TPA Sanggrahan, dalam sehari setidaknya bisa mengurangi sampah antara 8 hingga 10 to. Setiap harinya.
BACA JUGA:Baliho Caleg di Temanggung Dirusak Oleh Orang Tak Dikenal
"Jumlah pemulung kurang lebih ada 72 orang, mereka setiap hari sudah memilah dan memilih sampah untuk dimanfaatkan kembali, peran mereka sangat penting dalam mengurangi sampah di Temanggung,"katanya.(Set)