MAGELANGEKSPRES -- Menikmati makanan tradisional Jemunak khas Gunungpring, Muntilan, Magelang yang hanya dapat ditemukan disini dan hanya ada setahun sekali, yakni pada saat Ramadan saja.
Mencari kuliner tradisional di Magelang, wisatawan dapat menjumpai kudapan Jemunak yang hanya dapat dijumpai di Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Jawa Tengah.
Jemunak merupakan kudapan manis dan gurih yang umumnya disajikan pada saat bulan suci ramadhan tiba.
Sehingga makanan khas Gunungpring, Muntilan ini konon hanya dapat dijumpai pada saat bulan ramadhan saja yang kerap menjadi takjil sebagai menu berbuka.
Makanan tradisional di Magelang ini begitu cocok sebagai pendamping berbuka puasa sebab bahan dasar didalamnya memberikan sensasi yang mengenyangkan.
Jemunak merupakan hidangan takjil yang berbahan dasar beras ketan serta percampuran ketela atau singkong yang ditumbuk bersamaan.
Usainya hasil tumbukan yang berwarna putih dan terlihat lengket ini akan diberi parutan kelapa yang telah dikukus serta cairan gula jawa.
Tak berhenti sampai disitu saja, Jemunak kemudian dibalut dengan daun pisang serta ditutup rapat menggunakan tusukan dari pohon kelapa agar lebih awet.
Oleh sebabnya, Jemunak sebagai makanan tradisional di Magelang ini kerap dicari wisatawan baik sebagai kudapan atau bahkan menjadi oleh-oleh untuk keluarga tercinta.
Seperti Jemunak Mbah Mul yang sudah ada sejak 1960-an di Dusun Karaharjan, Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
BACA JUGA:Terungkap! Toko Kue Nyonya Pang Muntilan yang Menjadi Latar Film Gadis Kretek
Jemunak Mbah Mul begitu ikonik dikalangan wisatawan sehingga membuatnya begitu diminati.
Jika pada saat bulan ramadhan tiba, pesanan Jemunak Mbah Mul biasanya mengalami kelonjakan peminat sebab rasanya yang begitu otentik.
Makanan tradisional di Magelang ini bahkan pernah dipesan oleh Kesultanan Yogyakarta hingga pemesanan untuk luar Pulau yakni Kalimantan.