Komunitas Lima Gunung Pentas di Rumah Budaya Tjokrodipo Purworejo, Ajang Temu Kangen

Senin 18-12-2023,18:10 WIB
Reporter : eko sutopo
Editor : Lukman Hakim

BACA JUGA:“Bulan Penuh” Kenalkan Karya-Karya Monumental Seniman Lokal Purworejo

Menurut salah satu seniman Komunitas Lima Gunung asal Purworejo, Nungky Nur Cahyani, disrupsi diusung dengan tema reformasi besar-besaran dalam hal positif. Meningat pengusungnya insan seni, maka Disrupsi yang diangkat juga tentang seni.

Kesenian yang sudah dikembangkan, bukan lagi yang konvensional, melainkan tetap tidak meninggalkan pakemnya.

"Misalnya tadi ada tarian dengan kostum memakai bahan alami seperti daun-daunan, tetep dengan gerakan, musiknya tetap asli tetapi akhirnya di kontemporerkan dengan mengambil alam, bahwa disini seni sumbernya dari alam, alam semesta, seperti halnya namanya awal mulanya kemunculan tari itu memang sebagai tarian untuk persembahan kepada dewa, kepada semesta," ujarnya.

Melalui disrupsi, para insan seni juga masyarakat umum, masyarakat awam sekalipun bisa tetap eksis menjaga falsafah kearifan lokal, termasuk tentang gotong royongan, etika juga rohani.

"Disrupsi ini sudah yang kelima, yang sebetulnya awalnya hanya keliling lima kota, tapi akan dikembangkan menjadi 9 bahkan mungkin 11 kota di Jawa Tengah, dan hari ini ada 8 kelompok kesenian yang tampil, 6 kelompok kesenian dari Magelang, 2 kelompok dari Purworejo,” sebutnya.

BACA JUGA:Kolaborasi dengan Pemkab dan Bank Jateng, Pewarta Purworejo Salurkan Bantuan ke Sejumlah Wilayah

Nungky berharap, disrupsi yang digelar di Purworejo ini bisa menginspirasi seniman di Purworejo untuk mampu menciptakan sesuatu.

"Semoga ini menjadi wadah bagi seniman semacam ini yang tidak melulu bahwa pementasan itu harus di gedung yang bagus dengan fasilitas yang mewah luar biasa tetapi dengan kita bersinergi dengan alam pun bisa menjadi sebuah petunjuk dan menjadi sebuah event yang menarik," tandasnya. (top)

Kategori :