Tinjau Lokasi Bencana Bruno, Pjs Bupati Purworejo Minta Antisipasi Longsor Susulan
TINJAU LOKASI LONGSOR. Pjs Bupati Purworejo bersama pejabat terkait meninjau lokasi musibah tanah longsor di Dusun Peniron, Desa Plipiran, Kecamatan Bruno, kemarin-EKO SUTOPO-PURWOREJO EKSPRES
PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.COM - Pjs Bupati Purworejo, Endi Faiz Effendi SPi MA, bersama pejabat terkait meninjau lokasi bencana tanah longsor di Dusun Peniron, Desa Plipiran, Kecamatan Bruno, Rabu (20/11).
Dalam musibah yang menimpa rumah Subur itu, empat orang meninggal dunia, yakni Finda Wahyuningsih 38 tahun (istri), Susanti 32 tahun (anak), Refa Yamela 6 tahun (anak) dan Mehrunnissa Reya Aresha 4 tahun (cucu).
Pada kesempatan itu, Pjs Bupati mengkoordinasikan evakuasi, himbauan untuk masyarakat agar tidak mendekati area berbahaya, mengunjungi keluarga korban dan menyerahkan tali asih dan bantuan logistik dari Baznas, PMI, Dinsosdaldukkb dan Bagian Kesra Setda Purworejo.
BACA JUGA:Tebing Longsor di Bruno Purworejo, Empat Warga Tewas Tertimpa Batu Raksasa
Melihat kondisi yang ada, Pjs Bupati menanyakan kerawanan tanah longsoran dan bagaimana kesiapan untuk menghadapi situasi tersebut.
"Hujan di Kabupaten Purworejo masih sangat intens, melihat keadaannya, potensi tanah longsor susulan masih cukup besar. Kami berharap kondisi ini dapat kita antisipasi lebih dini," katanya.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purworejo, Dede Yeni Iswantini, melaporkan bahwa memang benar lokasi longsor masih sangat berbahaya.
Hal itu dikarenakan kontur tanah yang tidak stabil, tebing yang curam dan batu besar yang menimpa rumah masih dapat bergerak.
Kondisi itu diperkuat dengan kajian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung dan ESDM, yang meninjau puncak dari tanah longsor memberikan arahan untuk tidak melakukan aktivitas apapun, termasuk pengerukan tanah apalagi pada saat hujan turun.
"Kami terus berkoordinasi dan mitigasi lebih hati-hati, karena salah evakuasi longsoran dapat mengakibatkan batu besar itu bergerak, dengan gerakan yang belum bisa dipastikan ke arah mana. Saat ini kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mendekati lokasi apalagi dalam kondisi hujan deras, yaitu dengan memasang banner di sepanjang lokasi," jelasnya.
BACA JUGA:DPRD Purworejo Dalami Longsor di Proyek Mini Zoo
Pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung dalam kajiannya menemukan beberapa faktor yang mempengaruhi gerak tanah, terutama dari jenis batuan.
Yaitu batu pasir, lempung, dan napal dari Formasi Halang yang mengalami jenuh air setelah diguyur hujan deras dengan durasi panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: purworejo ekspres