DPRD Purworejo Dalami Longsor di Proyek Mini Zoo

DPRD Purworejo Dalami Longsor di Proyek Mini Zoo

TINJAU MINI ZOO. Komisi II dan III DPRD Purworejo meninjau kondisi proyek pembangunan Mini Zoo yang mengalami longsor dan hancur pasca diguyur hujan.-foto: eko sutopo/purworejo ekspres-magelangekspres

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES – Longsor dan hancurnya sejumlah talud akibat diguyur hujan pada proyek pembangunan Mini Zoo (Kebun Binatang Mini) yang terletak di jalan Purworejo-Magelang Kelurahan Keseneng Kecamatan Purworejo mendapatkan perhatian serius dari DPRD Kabupaten Purworejo.

Peninjauan lokasi dilakukan dan pihak-pihak terkait pekerjaan akan segera diundang untuk mengetahui lebih lanjut ada tidaknya persoalan dalam peroyek tersebut.

Peninjauan sekaligus pengawasan dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD, Tunaryo, bersama Rohman dan sejumlah anggota pada Senin (20/11) siang.

BACA JUGA:Proyek Mini Zoo Purworejo Hancur Diguyur Hujan

Ketua Komisi III, Eko Januar Susanto juga turut turun ke lokasi bersama anggota.  Hadir pula perwakilan Dinas PUPR dan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purworejo.

Berdasarkan papan yang terpampang di lokasi proyek diketahui bahwa anggaran yang digunakan untuk pembangunan Mini Zoo tersebut sebesar Rp9.496.085.971,22, yang bersumber dari APBD Kabupaten Purworejo Tahun 2023.

Kontraktor pelaksana proyek tersebut adalah CV Setiabudi Jaya Perkasa, dengan Konsultan Pengawas PT Darmasraya Mitra Amerta dan Konsultan Perencana CV Jaya.

Tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) proyek tersebut adalah 3 Juli 2023, dengan masa pelaksanaan 180 hari kalender atau hingga 30 Desember 2023.

Proyek tersebut di bawah Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purworejo.

BACA JUGA:Kaum Disabilitas Purworejo Bakal Terima Alat Bantu

Selama peninjauan, Komisi II dan III DPRD melihat langsung lokasi longsornya proyek yang berada di bagian bawah lokasi proyek. Mereka juga melakukan klarifikasi terhadap pelaksana dan pekerjaan terkait insiden longsornya talud akibat hujan deras pada  Kamis (16/11) kemarin.

“Kemarin di media dikabarkan ada sebagian talud yang longsor, nah kami DPRD ingin tahu langsung dan menindaklanjuti informasi-informasi dari masyarakat. Ternyata benar ada talud yang longsor,” kata Ketua Komisi II, Tunaryo.

Berdasarkan hasil peninjauan didapatkan pengakuan sementara dari pihak pelaksana pekerjaan bahwa longsornya talud tersebut diduga diakibatkan faktor alam, yakni tingginya curah hujan.

Namun, Komisi II belum dapat menyampaikan penyebab pastinya karena masih harus mendapatkan informasi lebih detail dan mendalam dari pihak-pihak terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres