Ancaman Banjir dan Longsor di Depan Mata, Bupati Purworejo: Kita Sudah Memiliki Kesiapan Yang Memadai

Ancaman Banjir dan Longsor di Depan Mata, Bupati Purworejo: Kita Sudah Memiliki Kesiapan Yang Memadai

APEL. Bupati Purworejo saat memimpin apel kesiapsiagaan bencana menghadapi musim penghujan tahun 2022. (foto : Lukman Hakim/Purworejo Ekspres)--Magelangekspres.com

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Sedikitnya 300 personil yang terdiri dari unsur TNI, Polri, Brimob, BPBD, Dinas Kesehatan, Satpol PP Damkar, PMI dan Organisasi Relawan Kebencanaan mengikuti Apel Siaga Bencana Banjir dan Tanah Longsor kabupaten Purworejo Tahun 2022 di depan Kantor Bupati Purworejo, Selasa 11 Oktober 2022.

Apel dipimpin oleh Bupati Purworejo RH Agus Bastian SE MM dan dihadiri Kasdim 0708 Purworejo Mayor Inf Rokhyani, Wakapolres Purworejo Kompol Aldino Agus Anggoro SE SIK, Sekda Drs Said Romadhon, perwakilan Forkopimda dan sejumlah pejabat OPD terkait.

Bupati mengemukakan, Kabupaten Purworejo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang  secara geografis memiliki variasi kontur wilayah yang terdiri dari dataran rendah, pegunungan, perbukitan dan pantai.
“Kabupaten Purworejo memiliki tingkat risiko tinggi terhadap bahaya bencana banjir dan longsor, bahkan akhir pekan lalu, bencana tanah longsor sudah terjadi,” jelasnya.

Diungkapkan bahwa berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia yang dirilis Tahun 2021, Kabupaten Purworejo memiliki risiko tinggi terhadap bencana dan berada di urutan 4 di Provinsi Jawa Tengah, serta urutan 115 di seluruh Indonesia.

Hal ini harus menjadi perhatian para pengambil kebijakan di bidang penanggulangan bencana untuk melaksanakan perencanaan dalam rangka pengurangan risiko bencana.

“BMKG telah menyampaikan prakiraan musim penghujan 2022 untuk zona cuaca Jawa Tengah diperkirakan maju pada dasarian (sepuluh hari) ketiga bulan September 2022. Dan bila dikorelasikan dengan realitas empirik, memang dalam beberapa hari terakhir ini, intensitas hujan cenderung mengalami peningkatan,” jelasnya.

Menurutnya, kesiagaan personel dan pengecekan peralatan harus dilakukan, sehingga saat terjadi bencana, semua komponen sudah siap. Tidak hanya petugas, tetapi juga peralatan pendukung dengan pengoptimalkan potensi yang ada.

“Untuk itulah apel ini digelar, yakni memantapkan sinergitas semua pihak yang diharapkan dapat digunakan dan diimplementasikan untuk mempercepat penanganan tanggap darurat bencana,” katanya.

Bupati menambahkan, salah satu unsur penting adalah dunia usaha swasta terutama korporasi untuk ikut ambil bagian dalam penanganan bencana terutama pengerahan alat-alat berat.

“Kita berharap tidak terjadi  bencana alam di Kabupaten Purworejo, namun apabila bencana itu terjadi, kita sudah memiliki kesiapan yang memadai untuk menghadapinya,” tandasnya. (luk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com