Mitos Air Terjun Kedung Kayang, Dari Suara Gamelan hingga Tragedi Bocah Hilang

Selasa 09-01-2024,09:00 WIB
Reporter : Noviansyah Rizki Aditya
Editor : Noviansyah Rizki Aditya

MAGELANGEKSPRES -- Air terjun merupakan salah satu wisata alam yang sering dikunjungi berbagai kalangan.

Air yang terjun bebas dari atas membawa kesan yang elok untuk dipandang dan nikmati. 

Keindahan air terjun terkadang dianggap sakral oleh beberapa lapisan masyarakat. 

Kepercayaan ini pastinya selalu berhubungan dengan mitos dan legenda yang menyebar dari mulut ke mulut. 

Masyarakat Indonesia sendiri percaya bahwa setiap tempat memiliki asal usul yang bisa disebut sebagai legenda. 

BACA JUGA:Yuk Intip Indahnya Telaga Sigebyar Mangunan di Pekalongan, Keindahan Alam Yang Patut Dikunjungi Saat Liburan!

Salah satu air terjun di Magelang ini, memiliki mitos yang menyeramkan. Air terjun tersebut adalah air terjun Kedung Kayang. 

Air terjun ini merupakan air terjun yang sangat populer di Magelang. 

Karena selain kita dapat menikmati keindahan air terjun, kita juga dapat menikmati pemandangan Gunung Merapi.

 Letak air terjun Kedung Kayang berada di Desa Wonolelo kedung kayang, Nangrong, Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. 

Wisata satu ini ternyata menyimpan mitos yang menarik untuk dibahas. Untuk itu, inilah beberapa mitos mengenai air terjun Kedung kayang. 

1. Asal Usul nama Kedung Kayang

Kedung kayang merupakan 2 kata dengan arti yang berbeda. Kedung memiliki arti air terjun, sementara kayang berarti langit. 

Cerita yang beredar di masyarakat, konon katanya ada 3 orang tetuah yang sedang beradu kekuatan atau tanding balang. 

Ketiga tetuah ini dikenal dengan Mpu Putut, Mpu Kalik, dan Mpu Panggung.

Kategori :