TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES - Tingkat kerawanan terjadinya bencana alam di Kabupaten Temanggung selama musim penghujan cukup tinggi, oleh karena itu seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta untuk bersinergi mengantisipasi terjadinya bencana alam.
Permintaan tersebut disampaikan PJ Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo, menurutnya, bencana alam bisa terjadi dimana dan kapan saja, apalagi selama musim penghujan seperti ini.
Terutama lanjut Agung, didaerah yang sangat rawan bencana alam seperti daerah pengunungan Prau, Sindoro dan Sumbing, bencana alam bisa terjadi manakala curah hujan tinggi disertai dengan angin yang kencang.
BACA JUGA:Keroyok Tetangga, 2 Pemuda Asal Temanggung Diamankan Polisi
"Kita semua harus mulai bersiaga dengan kebencanaan. Pasalnya, wilayah di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prau ini yang secara geografis berkontur pegunungan, rawan dengan tanah longsor dan angin ribut.
Ia mengatakan, pihaknya sudah mengumpulkan para kepala OPD terkait dan seluruh camat di Kabupaten Temanggung, untuk saling memberikan masukan guna kesiapsiagaan akan kejadian alam.
Pj Bupati Hary Agung menekankan antisipasi dan penanganan bencana, mengingat saat ini sudah mulai masuk musim penghujan, sehingga ada potensi kerawanan, seperti tanah longsor, banjir dan angin ribut bisa sewaktu-waktu terjadi.
"Semua OPD segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan saling sinergi antar OPD,"pintanya.
Terpisah Kepala BPBD Temanggung Toifur Hadi mengatakan, selama musim penghujan ini sudah terjadi beberapa bencana alam, terutama bencana tanah longsor, biasanya bencana tanah longsor terjadi saat atau usai diguyur hujan yang cukup lama.
BACA JUGA:74 Gedung dan 218 Jiwa Terdampak Angin Ribut di Wonosobo
"Bencana alam memang tidak bisa diprediksi, namun setidaknya bisa mewaspadai, apalagi jika terjadi hujan dalam waktu yang cukup lama, sebaiknya masyarakat yang tinggal didaerah rawan bencana alam untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman,"pesannya.(set)