WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Berdasarkan data Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disdagkop UKM) Wonosobo pada Senin (15/1), harga cabai terpantau turun.
Menurut pedagang Pasar Induk setempat, kemerosotan drastis tersebut diakibatkan karena jumlah stoknya mulai banyak, namun daya beli masih tak seimbang.
BACA JUGA:Gelar Trabas Bayangkara Nasional di Wonosobo, Kapolda Jateng: Cooling System Jelang Kampanye Terbuka
"Stoknya sudah banyak tapi pasarnya sepi. Pembelinya sudah jarang," kata Sarti, salah seorang pedagang pasar asal Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Wonosobo.
Diungkapkan, turunnya harga cabai diketahui mulai terjadi pada pekan kedua bulan ini. Untuk harga cabai rawit merah kini harganya Rp 45 ribu/kg dari yang sebelumnya sebesar Rp 71/kg. Lalu untuk cabai rawit hijau saat ini dibanderol Rp 25 ribu/kg dari yang sebelumnya Rp 36 ribu/kg.
Namun kenaikan harga dua komoditas tersebut tak beriringan dengan jenis cabai merah keriting. Sampai saat ini harganya masih stagnan di angka Rp 68 ribu/kg dari semenjak awal Januari 2024 lalu.
"Naiknya harga itu ketika Desember akhir kemarin. Sekarang turun karena orang hajatan juga sudah jarang, mungkin lebaran akan naik lagi, naik semuanya," ungkap Sarti ketika ditemui di lapaknya, Senin (15/1).
BACA JUGA:3 Motor Adu Banteng di Banjarnegara, Pria Asal Wonosobo Meninggal di Tempat
Sarti mengaku, mengambil barang dagangannya dari tengkulak lokal, mulai dari Welahan Watumalang, Buku Lengkong, dan beberapa ambil stok dari Kabupaten Temanggung.
"Cabai merah keriting saya beli Rp 60-65 ribu/kg, rawit merah Rp 35-40/kg, rawit hijau Rp 20/kg," katanya.
Selain komoditas cabai, beberapa bumbu masakan lainnya pun turut mengalami hal serupa. Sarti membeberkan, harga bawang merah Rp 35 ribu/kg dari yang sebelumnya Rp 40 ribu/kg. Sementara bawang putih masih tetap di harga Rp 42 ribu/kg.
"Bawang merah turun, bawang putih masih tetap. Terus buncis dan kubis sekarang murah hanya Rp 5 ribu, dulu kan sampai Rp 10 ribu," jelasnya.
Menurut pengakuannya, sejak memasuki pertengahan Januari 2024, tak satupun komoditas tersebut yang bisa terjual habis di pasar. Walaupun begitu, Sarti menyebut, cabai merah keriting cukup banyak diminati meski mahal belakangan ini.
BACA JUGA:Terdampak Longsor, 7 Desa di Kecamatan Kejajar Wonosobo Padam Listrik
"Sekarang itu tidak ada yang laris, di sini semuanya sama. Tapi cabai merah keriting lebih banyak dibeli karena bumbu dasar kan. Tidak apa-apa yang penting telaten," tandasnya. (mg7)