Transaksi yang dilakukan tanpa berbicara yaitu dengan isyarat, seperti namanya bisu.
Saat transaksi, isyarat yang dilakukan penjual dan pembeli akan melakukan marasok. Caranya dengan menutup tangan mereka menggunakan kain atau peci, kemudian saling meraba jari sebagai isyarat.
Cara bertransaki ini ternyata sudah dilakukan secara turun temurun sejak zaman Kerajaan Minangkabau dan sampai sekarang masih dilestarikan.
3. Pasar Papringan
Kalian sudah pernah mengunjungi pasar di tengah hutan? Kalau belum, kalian bisa datang ke Pasar Papringan yang ada di Temanggung, Jawa Tengah.
Bukan sembarang hutan, pasar ini berada di tengah hutan pohon pring (bambu).
Jadi bisa dibayangkan, suasananya tenang dan syahdu.
Uniknya, dipasar ini kamu bertransaksi dengan uang berbahan dasar tanah liat. Nantinya, kamu bisa menukarkan uang kertas dengan kepingan bambu sebagai alat transaksi.
BACA JUGA:Mitos atau Fakta? Pos Pendakian Pasar Watu Tempat Paling Horor di Gunung Sumbing
Sistem penukarannya sudah moderen, jadi tidak perlu khawatir jika tidak mempunyai uang cash.
Untuk pengunjung yang ingin datang, Pasar Papringn hanya buka pada hari Minggu Wage dan Minggu Pon. Nah, catat tanggalnya ya!
4. Pasar 46
Pasar ini sangat unik, dari namanya saja sudah jarang terdengar ya? Ada pasar namanya berupa angka.
Nah nama ini disesuaikan dengan jam buka pasar, yaitu dari jam 16.00 WIB sore hinga pukul 18.00 WIB.
Ya, tidak seperti pasar biasanya. Pasar ini baru buka pada sore hari dan tutup setelah matahari terbenam. Namun pasar 46 ini, tergolong ramai loh.
5. Pasar Klitikan