WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Seorang remaja di salah satu desa di Kabupaten Wonosobo mengancam akan mengakhiri hidupnya karena diduga sudah tak betah dengan persoalan di keluarganya yang terakhir dikabarkan berujung cek-cok, Selasa (23/1) malam.
Rencana aksinya itu membuat pihak keluarga panik karena keputusan korban begitu mengkhawatirkan. Kejadian tersebut pun langsung dilaporkan ke petugas SAR untuk segera menyelamatkan korban yang akan terjun dari pohon dengan ketinggian 15 meter.
BACA JUGA:Senderan Rumah Longsor, Seorang Kakek di Wonosobo Ngungsi
Tak lama kemudian, petugas pun datang dan langsung melakukan proses negosiasi dengan korban demi dapat menggagalkan rencana bunuh diri tersebut. Sekira pukul 19.30 WIB, korban berhasil dibujuk petugas untuk kembali turun, dan mendudukkan akar masalahnya bersama-sama.
"Korban sudah terselamatkan. Sekarang sudah kita serahkan ke keluarga untuk menjalani perawatan," dikutip dari rilis berita SAR Kabupaten Wonosobo, Rabu (24/1).
Lebih lanjut, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dppkbpppa Wonosobo, Iin Kusani Mariah mengaku baru mendapatkan informasi kejadiannya setelah dikonfirmasi. Termasuk belum mengetahui apa yang terjadi di keluarga korban.
"Saya belum dapat informasinya. Saya juga belum cek keluarganya, coba kami koordinasikan dengan Puspaga, PKK, dan basis komunitas (baskom) di wilayah tersebut," katanya ketika dikonfirmasi, Rabu (24/1) melalui telepon.
BACA JUGA:Tak Mau Kalah Suara, Relawan Amin Keliling Wonosobo
Menurut Iin Kusani Mariah, jika persoalannya bermula karena perselisihan rumah tangga, maka pihak dinas akan segera mengkroscek kinerja puspaga (pusat pembelajaran keluarga) setempat.
Namun apabila ada dugaan penyebab lainnya, Iin Kusani Mariah juga mengatakan akan rutin berkonsultasi dengan psikolog dinas untuk memeriksa keadaan korban yang masih berusia remaja.
"Kita akan cek dan koordinasi ya," pungkasnya. (mg7)