Dia menduga mundurnya calon wakil presiden nomor 03 dari kabinet itu karena ingin segera menyelesaikan masalah pribadi yang mengganjal hatinya.
Pasalnya, ketika debat cawapres kedua Mahfud MD menjadi canggung usai mengkritik kinerja pemerintahan Presiden Jokowi.
Padahal di satu sisi, Mahfud adalah bagian dari pemerintahan saat ini.
BACA JUGA:Hilal Pilpres Sekali Putaran Segera Tiba, Survei Prabowo-Gibran Tembus 50,7 Persen
“Kalau saya melihat sebetulnya Pak Mahfud mundur itu lebih untuk menyelesaikan persoalan sendiri yaitu kecanggungan yang beliau rasakan ketika di acara debat cawapres yang terakhir banyak menyerang tapi kemudian justru dipertanyakan oleh masyarakat,” bebernya.
Qodari mengatakan Mahfud MD melakukan blunder di saat debat cawapres kedua yang membahas tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Sebab, Mahfud Md mengatakan masalah tambang tidak bisa diselesaikan karena banyak mafia yang bermain.
Padahal Mahfud MD lah orang yang seharusnya paling bertanggung jawab untuk mengurai masalah tersebut.
"Pak Mahfud di dalam kabinet kok menyerang pemerintah di mana dia menjadi bagian dari padanya. Nah orang kan kemudian bertanya, Pak Mahfud kan Menkopolhukam. Itu kan harusnya tanggung jawabnya,” ucapnya.
BACA JUGA:Mantap! Arus Bawah Masyarakat Dukung Prabowo Gibran Menang Sekali Putaran
Qodari juga menampik alasan Mahfud mundur karena berkaitan etika.
Pasalnya, jika berkaitan dengan etika seharusnya sudah mundur sejak pertama kali ditetapkan menjadi cawapres oleh KPU.
“Jadi sebetulnya bapak ini mundur bukan karena mau menegakkan etika dan tidak mau terjadi conflict of interest, bapak itu cuman enggak nyaman aja gara-gara debat kedua kemarin,” paparnya.
BACA JUGA:Erick Thohir Turun Gunung Dukung Paslon 02, M. Qodari: Kemenangan Prabowo-Gibran Di Depan Mata
Alasan lain, lanjut Qodari, mundurnya Mahfud sebagai strategi untuk menggenjot elektabilitas. Meski begitu, Qodari memprediksi tidak akan banyak berpengaruh terhadap kenaikan elektoral.
“Kalau kita bicara elektoral tentu untuk pastinya kita harus melihat survei yang dilaksanakan setelah pernyataan Pak Mahfud pada hari ini. Saya yakin tidak berpengaruh besar,” ungkapnya. (wid/adv)