Mulut Gua Petruk dapat dicapai melalui jalan bertingkat kurang lebih 350 m.
Pemandangan sebelum memasuki kawasan Gua Petruk merupakan deretan perbukitan kapur yang membentuk morfologi karst.
Beberapa bukit dengan kemiringan curam dibatasi oleh struktur geologi.
Batu gamping yang berada di kawasan ini berwarna putih kecoklatan, putih kotor, atau coklat muda.
Sedangkan di tempat lain, pada batu gamping memliki lapis yang tipis, ditemukan fosil foraminifera dan moluska, selain ganggang dan koral.
Batu gamping yang berada di sepanjang jalan menuju mulut Gua Petruk berbentuk cekung, membentuk lubang-lubang kecil yang berkembang menjadi struktur berlapis.
BACA JUGA:Mengagumi Pesona Keindahan Pantai Menganti, Wisata Kebumen Yang Harus Dikunjungi Ketika Liburan!
Celah sempit berdinding curam yang dialiri sungai yang keluar dari Gua Petruk merupakan sesar menurun yang berarah hampir barat-timur.
Vegetasi di sekitar mulut gua yang cukup lebat menandakan melimpahnya air yang tersedia di Gua Petruk.
Lorong Gua Petruk sepanjang 664 m yang sebagian besar beratap tinggi dapat ditelusuri melalui dinding batu alir di sepanjang tepian sungai hingga jarak 100 m ke hulu.
Mulut Gua Petruk berbentuk persegi yang memanjang ke atas.
BACA JUGA:Wisata Tersembunyi di Magelang, Bukit Sukorini Windusari Masih Simpan Keindahan Alamnya Hingga Kini!
Sebagai gua bertingkat, lorong fosil bagian atas yang kering terletak sekitar 25 m di atas lorong bawah yang masih aktif dan terdapat air.
Kedua lorong tersebut dihubungkan oleh sebuah lubang berdiameter 5 m.
Atap ruang bawah yang besar dilapisi stalaktit, sedangkan flowstone dan pilar tumbuh di dekat dinding gua.
Ornamen gua sebagian besar ditutupi oleh lumut sehingga berwarna kehijauan.