PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES- Belasan Ketua RT dan Ketua RW di Desa Wasiat Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo secara kompak mengundurkan diri dari jabatannya. Dalam beberapa hari terakhir santer beredar desas-desus alasan mereka mundur terkait politik karena rendahnya perolehan suara salah satu Caleg di desa itu.
Pasalnya, pengunduran diri itu dilakukan para Ketua RT dan RW beberapa hari pasca hari pemungutan suara Pemilu 2024.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber diketahui bahwa ada sebanyak 10 Ketua RT dan 4 Ketua RW di Desa Wasiat yang menyatakan mengundurkan diri.
BACA JUGA:Petani di Purworejo Beranak 3 Perkosa Adik Ipar saat Mencari Rumput
Mereka pun telah membuat surat pengunduran diri dan diajukan kepada Kepala Desa pada Senin, 19 Februari lalu.
Kendati demikian, desas-desus terkait isu politik itu ditepis oleh Kepala Desa Wasiat, Sulit Sukesi.
“Ini hal biasa urusan saya dengan anak-anak saya. Karena memang saya mudah sekali mengatakan sesuatu yang membuat mereka nggak suka. Tapi semua aman. Nggak ada hubungannya dengan politik,” kata Sulit Sukesi.
Diakui, saat pemungutan suara, dirinya memang sempat marah-marah di TPS 04 Karena banyak surat suara yang rusak, terutama surat suara DPRD Provinsi.
Dimana surat suara DPD yang calonnya tidak terlalu dikenal saja banyak yang nyoblos, tapi kenapa surat suara DPRD Provinsi tidak banyak yang nyoblos.
Menurutnya, hal itu sia-sia karena negara telah menghabiskan triliunan untuk menggelar Pemilu.
BACA JUGA:Setahun Lagi TPA Wonorejo Ditutup, DLH: Ini Sangat Sulit
“Saya berpikir apakah PPS tidak melakukan sosialisasi (agar surat suara tidak rusak) atau bagaimana. Kan eman-eman (sia-sia), setidaknya mereka bisa memilih dewan-dewan yang membantu desa,” ujarnya.
Diungkapkan, berdasarkan surat pengunduran diri yang diajukan para Ketua RT dan Ketua RW, alasan mereka mengundurkan diri adalah karena merasa tidak mampu mengemban amanah dan melaksanakan tugas serta tanggung jawab sebagai Ketua RT atau RW.
Setelah mendapat surat itu, Sukesi menyatakan langsung mengumpulkan para Ketua RT dan RW untuk menanyakan alasan sebenarnya keputusan tersebut.
Namun, kala itu Ketua RT dan RW bersikukuh alasan mereka sesuai yang tertulis di surat pengunduran diri.