Sementara itu, Triyanto, Kepala Bidang Farmasi, Makanan, dan Minuman (Farmamin) Dinkes Purworejo menyampaikan bahwa sekitar 3 tahun lalu, pemakaian Rodhamin B marak terjadi di Purworejo. Sebagian besar pedagang memanfaatkan bahan berbahaya itu sebagai pewarna minuman, es, atau makanan basah.
“Tapi sekarang sudah berkurang. Kami terus melakukan pengawasan dan sosialisasi kepada masyarakat untuk menghindari penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam makanan,” tandasnya. (top)