WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES - Kabupaten Wonosobo menjadi daerah dengan lonjakan inflasi tertinggi di Jawa Tengah (Jateng).
Tren tersebut berdasarkan perhitungan bulanan atau month on month (mom), pada Maret 2024.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jateng, Rahmat Dwi Saputra mengungkapkan, inflasi di Kabupaten Wonosobo mencapai sebesar 0,86 persen.
Sementara daerah lain, yaitu Kabupaten Rembang dan Wonogiri yang disebut-sebut mengalami fenomena serupa dan sebabkan Jateng menjadi provinsi dengan inflasi tertinggi ketiga di Jawa, tapi tidak begitu melesat ketimbang Wonosobo.
BACA JUGA:Impikan Inflasi Turun, Pemkab Wonosobo Gencarkan Gerakan Pangan Murah
“Menurut laporan bulanan (mom), Wonosobo inflasi tertinggi sampai 0,86 persen,” bebernya.
Rahmat menyebut, hal itu dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas pangan utama, dan pakan ternak.
Untuk harga daging ayam ras dan telur ayam ras kali ini berkontribusi besar terhadap laju inflasi di daerah, termasuk dipengaruhi juga oleh harga beras.
“Beras masih mencatatkan tekanan inflasi namun dengan magnitude yang berkurang. Kalau komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras memiliki kontribusi tertinggi dalam inflasi periode Maret 2024. Kenaikan harga komoditas tersebut berlangsung seiring dengan kenaikan permintaan masyarakat pada momentum Ramadan,” jelasnya.
Berdasarkan daftar harga bapokting yang dirilis oleh Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disdagkop UKM) pada Rabu (3/4), tiga komoditas tersebut terpantau masih begitu mahal dan jadi faktor utama penyumbang angka inflasi.
BACA JUGA:Lonjakan Inflasi Wonosobo Capai 3,8 Persen, Ini Strategi Pemkab untuk Menekannya
Untuk beras barito kini masih di harga Rp 18.000, beras cihera dan beras IR 64 premium Rp 16.500, beras IR 64 medium Rp 14.500, dan beras termurah kini sebesar Rp 10.900 untuk per kilogramnya.
Kemudian bahan pokok penting (bapokting) lain yang juga alami penggelembungan harga adalah daging ayam ras, bertahan di harga Rp 38.000 dari beberapa hari terakhir, sementara telur ayam ras Rp 28.000 per kilogramnya.
Menurut dia, laju inflasi di Jawa Tengah saat ini masih terkendali meskipun ada tren yang meningkat dari sebelumnya.
Inflasi Jawa Tengah mom sekira 0,6 persen dan secara year on year (yoy) 3,4 persen.