MAGELANG, MAGELANGEKSPRES -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melalui Kepala BPIP Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D menegaskan Pendidikan Pancasila berbeda dengan sebelumnya, yaitu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
"Terdapat materi yang 70 persen bermuatan praktek dan sisanya untuk materi kognitif, ini merupakan penerapan dari muatan BTU Pendidikan Pancasila nantinya," jelasnya saat menjadi pembicara kunci pada kegiatan Penguatan Jaringan Pendidikan Pancasila Melalui Penggunaan Buku Teks Utama Pancasila di Medan, Sumatera Utara, Jum'at, 17 Mei 2024.
Dalam hal ini, BPIP berupaya memaksimalkan penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 yang berkaitan tentang Standar Pendidikan Nasional.
BACA JUGA:Ribuan Calon PPS Kabupaten Magelang Jalani Tes Tertulis, Ini Jadwal Lengkapnya
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam melaksanakan berkehidupan, berkebangsaan, dan bernegara menjadi muatan wajib dalam kurikulum Pendidikan Pancasila pada jenjang pendidikan di Indonesia.
"Dengan demikian, implementasi BTU Pendidikan Pancasila yang menitikberatkan pada pancasila dalam tindakan diharapkan dapat mampu mengokohkan para pelajar terhadap pengetahuan, keyakinan dan habituasi", paparnya.
Dirinya juga berharap kegiatan tersebut dapat sarana untuk memaksimalkan pengimplementasian BTU Pendidikan Pancasila di setiap jenjang satuan pendidikan di Indonesia.
Staf Ahli Gubernur Sumatera Utara Bidang Pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat Ir. Suherman, M.Si, saat membacakan sambutan Gubernur Sumatera Utara mengapresiasi terhadap kegiatan tersebut.
BACA JUGA:Ini Keinginan Kuat Joko Budiyono, Eks Sekda Kota Magelang Maju Pilkada Lewat PDIP
"Kami mengapresiasi dan menyambut baik diselenggarakannya kegiatan ini dengan melibatkan tenaga pendidik di lingkungan Sumatera Utara", ujarnya.
Dijelaskan, Pendidikan Pancasila sangat diperlukan supaya ideologi negara kita kuat serta memiliki pengembangan pengetahuan, pengalaman dan strategis pembelajaran yang efektif.
Menurutnya Sumatera Utara adalah Provinsi yang kaya akan keberagaman budaya, agama dan suku keberagaman ini adalah kekayaan yang harus kita jaga kita pelihara bersama melalui pendidikan Pancasila.
"Melalui Pendidikan Pancasila kita dapat membangun masyarakat yang inklusif toleran dan harmonis dengan demikian kita dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa", tegasnya.
BACA JUGA:SMP N 1 Purworejo Juara LCCM Tahun 2024
Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Ir. Prakoso, M.M melaporkan BPIP terus berupaya menginternalisasikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila, salah satunya melalui BTU Pendidikan Pancasila.