Sementara itu, Ketua KTNA periode 2024-2029, Hartati mengatakan bahwa persoalan mengenai pertanian tak melulu soal tanam dan panen saja. Ia akan lebih menggiatkan pertemuan-pertemuan dengan petani di seluruh kecamatan di Kabupaten Wonosobo.
"Untuk menyelesaikan masalah di pertanian itu tidak bisa serta-merta, ada proses panjang. Kita akan rutin komunikasi intens di setiap kecamatan, apa keluhannya, nanti ada sosialisasi dari kami dan lapor ke pemerintah. Karena KTNA ini media penengah antara petani dengan pemerintah," terang Hartati baru-baru ini.
Dirinya bersama puluhan anggota kepengurusan KTNA yang baru, berkomitmen melakukan kerja-kerja kaitannya dengan pertanian. Termasuk juga ingin memperkuat lembaganya, karena tak semua kecamatan memiliki kelompok tani aktif sejauh ini.
BACA JUGA:Meninggal Tertibkan APK, ASN Wonosobo Mendapatkan Penghargaan Anumerta
"Kita juga lakukan penguatan kelembagaan karena dari 15 kecamatan di Wonosobo itu belum semuanya punya akta atau berstatus aktif. Nah ini sebagai motivasi untuk mengajak petani, dan pengurus untuk terus bersama-sama bergerak," tandasnya. (mg7)
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)