MUNGKID, MAGELANGEKSPRES - Maraknya tawuran dan penganiayaan di wilayah Kabupaten Magelang yang dilakukan remaja dan pelajar, menimbulkan keprihatinan semua pihak.
Kapolresta Magelang Kombes Pol Mustofa di hadapan puluhan Kepala SMA, SMK, MA , SMP dan MTs se-Kabupaten Magelang menyampaikan tugas pokok kepolisian sebagai pengemban Harkamtibmas, penegakan hukum, pengayom pelindung dan pelayan masyarakat.
Dikatakan, secara umum situasi Kamtibmas di wilayah Kabupaten Magelang dalam keadaan aman dan kondusif.
BACA JUGA:Hendak Tawuran, 5 Pelajar Bersajam Diamankan Polresta Magelang
“Namun demikian, kasus kenakalan remaja di usia anak sekolah cukup memprihatinkan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya korban maupun penegakan hukum yang telah dilakukan Polri, khususnya Polresta Magelang," kata Kombes Pol Mustofa di Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang.
Menurutnya, dalam menangani kekerasan pelajar perlu melibatkan banyak pihak, terutama pihak sekolah, keluarga, lingkungan dan aparat penegak hukum.
“Sehingga kita semua perlu bersinergi dalam menangani permasalahan tersebut. Karena masalah kenakalan remaja bukan saja menjadi tanggung jawab salah satu pihak. Namun semua pihak, yaitu sekolah, keluarga, lingkungan dan aparat penegak hukum,” tandasnya.
BACA JUGA:4 Pelaku Tawuran di Secang Magelang Sampai Menghilangkan Nyawa Akhirnya Ditangkap
Mustofa menegaskan, Polresta Magelang terus berkomitmen untuk menindak pelaku kekerasan pelajar, dengan cara memproses sampai ke pengadilan apabila ditemukan bukti yang cukup. Sehingga diharapkan ada efek jera dan lebih efektif dalam menangani kekerasan di usia sekolah.
“Terima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atas terselenggaranya kegiatan ini. Mudah-mudahan, melalui upaya kita bersama, kasus kekerasan pelajar dapat diminimalisir, sehingga tidak ada lagi yang menjadi korban,” pungkas Kapolresta Magelang. (hen)