VIRAL! Pernikahan Unik di Borobudur Jadi Tontotan Pengunjung

Sabtu 22-06-2024,10:58 WIB
Reporter : Wiwid Arif
Editor : Arief Setyoko

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES -- Pernikahan adalah momen sakral yang diidamkan oleh setiap pasangan pengantin. Untuk menciptakan kenangan yang indah dan berkesan, perlu diatur dengan cermat.

Pencapaian kesan unik ini dilakukan oleh pasangan pengantin Shah Sema Amukti (21) dan Najla Adjani Mahendra (19) yang memilih Candi Agung Borobudur sebagai tempat pernikahan mereka.

Mereka juga memilih untuk mengadopsi adat Jawa gaya Jogjakarta dalam prosesi pernikahan mereka yang diadakan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) tersebut.

BACA JUGA:Arak-Arakan Waisak Kirab Disambut Antusias Warga Sepanjang Jalan Candi Mendut-Candi Borobudur

Acara dimulai dengan perjalanan calon pengantin wanita menuju lokasi akad nikah di Taman Lumbini kompleks Taman Wisata Candi Borobudur. Najla naik kereta kencana bersama kedua orangtuanya, dalam kirab Bregada Keraton Yogyakarta.

Sejurus kemudian, calon pengantin pria tiba di lokasi akad nikah dengan menunggang kuda, dan diiringi oleh Bregada Keraton Yogyakarta.

Tentu saja, pemandangan yang tidak biasa tersebut menarik perhatian para wisatawan yang sedang mengunjungi candi peninggalan dinasti wangsa Syailendra yang megah.

Dengan latar belakang Candi Borobudur, pengucapan ijab kabul oleh pengantin pria dilakukan dalam bahasa Jawa, dengan mas kawin berupa 200 gram emas.

BACA JUGA:Pemkab Bebaskan 4,4 Ha Tanah Kampung Seni Kujon, Pj Bupati Serahkan SHGB ke Taman Wisata Candi Borobudur

Setelah ijab kabul, pasangan pengantin mengikuti semua prosesi, mulai dari panggih (pertemuan keluarga kedua mempelai) hingga menuju pelaminan.

Ditemui usai acara, Najla terlihat sumringah. Meski bukan asli dari Yogyakarta, wanita ini berharap pernikahannya bisa menginspirasi pasangan lain.

"Ini sangat penting bagi saya dan keluarga, bisa mempelajari adat Jawa. Terlebih lagi, Candi Borobudur sangat ikonik dalam pariwisata Indonesia. Jadi kami benar-benar ingin menjadikan pernikahan kami seperti pernikahan Ageng," ujarnya.

BACA JUGA:Perjuangkan Isu Kekerasan Seksual, Melek Huruf Borobudur Gelar Bedah Buku 'Luka-Luka Linimasa' di Candirejo

Menurutnya, dia dan pasangan sangat bahagia. Lantaran bukan menjadi warga asli Jogja atau Magelang, tapi bisa mempelajari dan memahami budaya masyarakat setempat.

"Kita semua ini tidak ada yang berasal dari benar-benar dari Jogja Magelang. Jadi kita benar-benar persiapannya sangat-sangat 100 persen harus ready gitu," tuturnya.

Kategori :