Sementara itu, Shah Sema Amukti juga mengaku terharu sekaligus bahagia bisa menggelar resepsi pernikahan dengan semegah itu di Borobudur, Magelang.
"Apalagi pernikahan hari ini berjalan lancar, Alhamdulillah, sukur sangat bahagia dan penuh cinta," katanya.
BACA JUGA:Kepala Kemenag Soroti Pernikahan Beda Agama di Kota Magelang, Begini Penjelasannya
Kebahagiaannya memuncak, tatkala usai mengucapkan akad nikah secara sah. Apalagi, dia baru saja bertemu dengan mempelai putri pasangannya, setelah beberapa hari dipingit.
"Saya pertama kali ketemu sama mempelai putri setelah berhari-hari dipingit. Salah satu hal yang dari kecil mau diwujudkan," tuturnya.
Sementara itu, Kemal Mustofa, orangtua mempelai pria, mengaku sengaja memilih Candi Borobudur sebagai lokasi pernikahan buah hatinya.
Borobudur, katanya, terletak di Kota Magelang yang merupakan simbol kebesaran Pulau Jawa. Borobudur adalah ciri kebudayaan yang tinggi dari nenek moyang nusantara.
"Saya mengadopsi konsep Jawa Klasik ini, dengan harapan dapat menghidupkan kembali kebanggaan bahwa budaya Nusantara seharusnya menjadi identitas bangsa dalam meraih posisi Nusantara sebagai mercusuar dunia," paparnya.
Sehari sebelum acara pernikahan, kedua calon pengantin menjalani tradisi pingit. Mereka diharuskan untuk tidak berjumpa dan berkomunikasi secara langsung.
Selain itu, mereka juga melaksanakan prosesi siraman dengan mandi air tujuh mata air yang dilakukan secara terpisah. (wid)