PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES - Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian RI, Dr Ir Prihasto Setyanto MSc, melakukan kunjungan kerja (Kunker) dalam rangka program Perluasan Areal Tanam (PAT) dari Kementerian Pertanian di Desa Dlanggu Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo, Jumat (5/7).
Dalam kesempatan itu, pihaknya mengingatkan bahwa isu kondisi darurat pangan kian nyata sehingga harus menjadi perhatian bersama.
Kedatangan Prihasto Setyanto disambut oleh Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH bersama Dandim 0708 Letkol Infanteri Yohanes Heru Wibowo.
BACA JUGA:Tekan Angka Kemiskinan di Purworejo, Seratusan Kube Digelontor Bantuan Stimulan
Pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan 1 unit traktor yang diserahkan secara simbolis 1 unit traktor serta pengecekan sumber air dan mesin pemompaan oleh Prihasto Setyanto didampingi Bupati Purworejo.
Pada sesi tanya jawab, Prihasto menyampaikan bahwa pemerintah pusat siap membantu kebutuhan air untuk irigasi.
Apalagi sumber air masih cukup banyak, tinggal mempersiapkan pompa dan instalasi pipanya.
"Masih cukup banyak fasilitas yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk Jawa Tengah. Kalau masih ada lokasi seperti itu tinggal disampaikan dan diusulkan ke pemerintah pusat," ungkapnya.
Pada sesi paparan yang dihadiri penyuluh pertanian Kecamatan Butuh, pihaknya memaparkan bahwa isu kondisi darurat pangan itu nyata. Saat ini ada 59 negara di dunia yang terancam kelaparan dan ada 1 miliar penduduk dunia kekurangan makanan.
BACA JUGA:20 Kecamatan di Temanggung Ramai-ramai Tekan Penyebaran DBD, Ini yang Dilakukan
"Kita semua sedang menghadapi El Nino yang berkepanjangan dan masa tanam yang mundur. Ketahanan pangan sangat penting, karena pangan yang rentan akan menyebabkan chaos," katanya.
Pada sesi doorstop, Prihasto Setyanto menyampaikan bahwa petani sejahtera dan ketersediaan beras untuk Kabupaten Purworejo dan Jawa Tengah masih cukup baik.
Sesuai arahan Menteri Pertanian, memang diarahkan untuk mencari wilayah-wilayah yang mempunyai sumber air yang melimpah.
Dengan memanfaatkan teknologi pompanisasi diharapkan para petani dapat menanam padi secara berkelanjutan yakni dua kali dalam setahun dan menjadi sistem yang permanen.
"Tadi kami sudah cek langsung dan airnya melimpah, dapat mengaliri 30-35 hektar sawah. Sebanyak 115 unit pompa yang diberikan ditahap I terpakai semua. Yang paling penting bukan MT 1 atau MT 2 tetapi menjadi sistem yang permanen. Saya harap apa yang telah dilaksanakan di Purworejo menjadi barometer di kabupaten lainnya," ungkapnya.