Pegawai KPU Temanggung Jalani Simulasi Pemadaman Kebakaran

Rabu 17-07-2024,17:03 WIB
Reporter : Setyo Wuwuh
Editor : Nur Imron Rosadi

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES - Tingginya potensi kebakaran di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Temanggung menjadi salah satu alasan kuat untuk melakukan simulasi pemadaman kebakaran yang dilaksanakan di halaman kantor setempat, Rabu 17 Juli 2024.

"Potensi terjadi kebakaran cukup besar, maka kami bekerjasama dengan Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Temanggung melakukan simulasi pemadaman kebakaran kepada seluruh jajaran KPU," kata Ketua KPU Temanggung Henry Sofyan Rois.

Ia mengatakan, potensi kebakaran tersebut bisa berasal dari berbagai sumber, diantaranya dari konsleting listrik, api di dapur dan sumber yang lainnya. Apalagi sebagian besar baang yang tersimpan di KPU sangat mudah terbakar.

BACA JUGA:Tim Gabungan Tertibkan PKL dan Parkir Liar di Kompleks Pasar Kliwon Temanggung

Menurutnya, simulasi pemadaman kebakaran ini menjadi sangat penting dilakukan, mengingat dokumen-dokumen yang tersimpan di kantor KPU juga sangat penting.

"Ada dokumen hasil perhitungan suara pemilihan, baik itu pemilihan Presiden dan wakil Presiden, legislatif dan dokumen Pilkada, dokumen-dokumen ini wajib aman," terangnya.

Dikatakan, untuk sementara ini pelatihan atau simulasi pemadaman kebakaran baru dilakukan untuk pegawai di lingkungan Kantor KPU Temanggung. Sedangkan untuk PPK dan jajaran bawahnya masih belum ada pelatihan serupa.

Namun katanya, pelatihan dan simulasi kebakaran ini juga akan diberikan saat logistik untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sudah mulai didistribusikan.

Kasi Pemadam Kebakaran Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Temanggung, Rama Aditya Chandra menambahkan, pelatihan pemadaman kebakaran ini dilakukan untuk memberikan bekal kepada seluruh karyawan yang ada di KPU Temanggung.

BACA JUGA:262 Rumah Milik Warga Kurang Mampu di Temanggung Diperbaiki, Anggaran Rp5,2 Miliar

Ia mengatakan, cara mudah memadamkan kebakaran yang diperoleh saat ini, bisa ditularkan kepada saudara, tetangga dan masyarakat lainnya, sehingga upaya mencegah dan memadamkan kebakaran bisa dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.

"Ada secara teori dan secara praktek sudah kami berikan, mulai dari pemadaman api dengan cara tradisional yakni dengan mengunakan kain basah, sampai dengan cara memadamkan dengan mengunakan alat pemadam ringan (apar)," jelasnya.

Ia menambahkan, kebakaran bukanlah bencana alam, namun kebakaran bisa dicegah dengan berbagai langkah dan cara, sehingga kebakaran bisa diminimalisir ketika masyarakat sudah mulai memahami dan mengerti pemadaman api secara benar.

BACA JUGA:Festival Tlatah Bocah 2024, Lestarikan Budaya Jawa Sejak Dini

"Jangan panik jika terjadi kebakaran, pencegahan bisa dilakukan dengan berbagai cara," pesannya. (set)

Kategori :