Sementara itu, Dosen Pembimbing PKM Untidar, Ayunda Putri Nilasari SPd MSi menyebut, pemanfaatan limbah sampah sejatinya mampu memberikan manfaat secara ekonomi, serta dapat mengubah perilaku masyarakat.
"Masyarakat diharapkan lebih peduli lingkungan dan aktif menjadi bagian dari aksi-aksi pelestarian lingkungan. Kampanye dan sosialisasi penanganan sampah rumah tangga khususnya terus dilakukan melalui kader lingkungan yang ditunjuk," ucapnya.
Dia mencontohkan, pembuatan sabun dari limbah minyak jelantah dengan berbagai aroma wangi bisa dijual sebagai souvenir. Selain itu, limbah kulit jagung bisa dijadikan rangkaian bunga maupun hiasan buket.
"Sedangkan sampah plastik bungkus minuman/makanan sachet yang dijadikan totebag bisa dijual sebagai tas belanja yang bisa mengurangi penambahan sampah plastik, dan masih banyak lagi yang lainnya," terangnya.
Tim PKM Ria Miftakhul Jannah ST MT menjelaskan bahwa usaha pembuatan kerajinan tangan dari sampah plastik ini mempunyai beberapa dampak postif, antara lain mengurangi sampah plastik sehingga mengatasi masalah pencemaran lingkungan.
"Kedua menjadi sumber penghasilan sehingga meningkatkan kesejahteraan keluarga. Ketiga, membuka lapangan kerja baru yang mampu mengurangi pengangguran dan juga keahlian serta keterampilan," imbuhnya.
Menurutnya, kemampuan melihat masalah menjadi peluang usaha yang sekaligus sebagai solusi masalah lingkungan adalah inti dari ecopreneurship.
Hal ini akan mendorong untuk berpikir kreatif dan bertindak inovatif sehingga tantangan-tantangan tersebut bisa teratasi dan terpecahkan.
BACA JUGA:Tim PKM-K Untidar Magelang Ciptakan Tote Bag Ber-QR Code untuk Promosikan Desa Wisata
"Dengan demikian, kewirausahaan merupakan salah satu faktor pendorong peningkatan perekonomian Indonesia dan kesejahteraan masyarakat yang seiring sejalan dengan upaya pengurangan sampah," pungkasnya. (wid)