TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES - Dunia batik di Kabupaten Temanggung terus berkembang. Salah satunya adalah batik tinularsih Temanggung.
Perajin batik ini mengunakan pewarna alami, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Konsistensi batik tinularish yang tetap mempertahankan pewarna alami ini, menjadi salah satu alasan bagi pembeli dari luar negri memilih batik tinularsih.
BACA JUGA:Pilkada Temanggung, Heri - Fuad Targetkan 60 Persen Suara
"Selain konsumen dari dalam negeri, peminat batik pewarna alam juga datang dari beberapa negara, seperti Prancis, Malaysia, Thailand, Jepang, Korea Selatan dan Brunei Darusalam," tutur Ester pemilik batik tinularsih Temanggung, belum lama ini.
Para konsumen ini tertarik karena warna yang dihasilkan dari bahan alam tersebut lebih natural dan lembut.
Ia menuturkan, batik yang dari warna alami ini memang bagus, selain warnanya lebih alami juga ramah lingkungan. Berbeda dengan batik yang mengunakan perwana kimia dalam pembuatannya.
Keberhasilan batik tinularsih dalam merambah pasar luar negeri tidak lepas dari pendampingan yang dilakukan dari berbagai lembaga. Selain dilatih literasi keuangan, serta legalitas produk, juga pemasaran digital.
BACA JUGA: Promosikan Judol di Medsos, Selebgram Asal Parakan Temanggung Ditangkap
Ia mengatakan, batik sebagai salah satu warisan budaya Indonesia saat ini menjadi tren di dunia mode. Bahkan, batik yang dianggap mode lama kini menjadi tren kembali, khususnya di kalangan anak muda.
Peluang bisnis inilah yang ditangkap salah satu perajin batik asal Temanggung, Jawa Tengah, bernama Ester Setyarini, warga Dusun Tegaltemu, Kelurahan Manding.
Dikatakan, bahan pewarna dari alam yaitu dari berbagai tumbuh-tumbuhan, baik saat proses produksi maupun pasca produksi.
"Setiap limbah industri itu pasti akan berpengaruh di lingkungan, nah kita cari yang paling aman, jadi kita memanfaatkan limbah-limbah ini justru kita olah jadi bahan alami yang aman untuk lingkungan, kita membuangnya pun juga tidak kena sangsi sosial gitu," katanya.
Selain ramah lingkungan dan tidak membahayakan kesehatan pengrajinnya, menurutnya, dari sisi warna batik ini lebih natural dan soft.
BACA JUGA:TPST di TPA Sanggrahan Temanggung akan Dibangun, Anggaran Diproyeksikan Rp2,9 Miliar