"Bahan yang digunakan seperti dari kulit kayu mahoni untuk warga cokelat, daun mangga dan ketapang untuk warna hijau kekuningan, daun indigo untuk warna biru, kulit buah jolawe untuk warna hijau, dan ampas kopi untuk warna cokelat kehitaman," imbuhnya.
Ester mengatakan, masing-masing bahan zat warna memiliki cara berbeda dalam pengerjaanya, bisa melalui proses rebus, langsung, maupun proses fermentasi.
"Untuk proses pembuatan dengan pewarna alami ini dibutuhkan ketelatenan ekstra, karena memerlukan banyak tahapan pencelupan untuk menghasilkjan warna yang bagus. Kalau kita mengingkan warna biru misalnya, biru muda pencelupannya kurang dari sepuluh kali, namun kalau menghendaki warna biru tua itu bisa 25 sampai 30 pencelupan," teganya.
Harga setiap lembar batik tinular sih dipatok mulai Rp250.000 hingga Rp2,5 juta tergantung tingkat kerumitan motif batik, seperti motif wayang kedu, tugu jam Temanggung, motif daun tembakau, kopi, dan ayam kedu.
Dengan usaha yang sudah digeluti sejak tahun 2015 itu, omzet penjualan mencapai 40 juta setiap bulannya. (set)