Revitalisasi Bahasa Daerah, Disdik Kota Magelang Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu 2024

Kamis 12-09-2024,16:56 WIB
Reporter : Haryas Prabawanti
Editor : Nur Imron Rosadi

MAGELANG TENGAH, MAGELANGEKSPRES.COM - Dinas Pendidikan Kota Magelang menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2024 tingkat Sekolah Dasar (SD) se Kota Magelang.

Sebagai informasi, FTBI juga merupakan bagian dari program Merdeka Belajar episode ke-7 dalam tajuk Revitalisasi Bahasa Daerah.

Kegiatan tersebut digelar di Dinas Pendidikan Kota Magelang dan SD Gelangan 3, Kamis 12 September 2024.

BACA JUGA:Harhubnas, Terminal Tidar Tipe A Kota Magelang Gandeng PMI Gelar Donor Darah Serentak

Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Sugiharti menuturkan, ada 7 cabang lomba pada FTBI Tingkat Kota.

Ketujuh cabang yang dimaksud yakni menulis cerita cekak (cerkak), lomba pidato, mendongeng, komedi tunggal, menulis dan membaca aksara Jawa, nembang macapat dan geguritan.

"Tujuannya adalah mengembalikan eksistensi 'bahasa ibu' atau dalam hal ini Bahasa Jawa yang saat ini mulai luntur dan ditinggalkan oleh generasi muda," kata Sugiharti saat ditemui Magelang Ekspres, Kamis 12 September 2024.

BACA JUGA:Dukungan Damar-Sri Harso Terus Mengalir, Kali Ini Datang dari Umat Katolik Kota Magelang

Oleh karena itu, semua cabang lomba menggunakan Bahasa Jawa bahkan lengkap beserta rias dan baju adatnya.

Ia menuturkan, sebelum dilombakan tingkat kota, para peserta sudah terlebih dahulu diseleksi di tingkat kecamatan se Kota Magelang.

Pada lomba tingkat kota, Sugiharti menuturkan, akan diambil masing-masing 1 pemenang putra dan putri untuk mewakili ke FTBI Tingkat Provinsi yang sedianya akan digelar di Jepara pada Oktober mendatang.

"Jadi Kontingen Kota Magelang akan membawa 7 siswa putra dan 7 siswa putri untuk 7 cabang lomba," imbuhnya.

BACA JUGA:BPJS Ketenagakerjaan Luncurkan IJC Hubungkan Tenaga Kerja Disabilitas

Sugiharti berharap, melalui kegiatan ini anak-anak memiliki semangat untuk melestarikan budaya di Indonesia terutama di Jawa.

"Pengembangan bakat anak tidak hanya akademis saja, budaya juga harus dikembangkan untuk memperkuat pendidikan serta karakter siswa,” pungkasnya. (*)

Kategori :