MAGELANGEKSPRES -- Gunung Windusari di Wonosobo memiliki sudut pandang sejarah yang bernuansa religi.
Hal ini ditandai dengan keberadaan makam Mbah Windu Sari di Dusun Windusari, Desa Erorejo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo.
Sehingga tidak saja menyimpan wisata alam bernama Gunung Windusari yang dikenal dengan panorama Waduk Wadaslintangnya.
Akan tetapi juga wisata religi yang kerap didatangi peziarah dari berbagai daerah.
BACA JUGA:Gunung Windusari Wonosobo Bisa Lihat Waduk Wadaslintang dari Jarak Dekat? Simak Informasi Lengkapnya
Profil Mbah Windu Sari
Mbah Windu Sari awal mulanya memiliki nama Kyai Tunggul yang berganti nama menjadi Syaikh Nawawi Ashodiq atas permintaan Sayyid Dja'far Shodiq (Sunan Kudus).
Diketahui tokoh agama asli Jepara yang lebih akrab dikenal dengan Mbah Windu Sari ini dulunya merupakan murid dari Sunan Kudus.
Selain itu tokoh penting dalam penyebaran agama islam khususnya di Kecamatan Wadaslintang ini.
Beliau merupakan putra ke tiga dari Syaikh Umar Sa’id (Sunan Muria) beraama dua anggota saudara dari satu Ibu yaitu Raden Pabelan dan Kyai Ageng Djalaludin.
BACA JUGA:Negeri Diatas Awannya Wonosobo! Pintu Langit Wisata Alam Paling Direkomendasikan
Kisah Menarik seputar Ziarah Mbah Windu Sari
1. Air yang dapat Membuat Kebal dari Senjata Tajam
Dahulu Sumur Sinangka milik Mbah Windu Sari dimanfaatkan untuk mengairi irigasi persawahan Desa Sumbersari dan Desa Kaligowong.
Tidak diketahui bagaimana asal muasalnya namun sebagian masyatakat percaya bahwa siapa saja yang kala itu menggunakan air dari Sumur Sinangka maka dirinya dpaat kebal dari serangan senjata tajam.