TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM - Dampak musim kemarau mulai dirasakan masyarakat di sejumlah Desa Kabupaten Temanggung.
Mereka mulai kekurangan air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Kekurangan air bersih mulai dirasakan masyarakat di sejumlah Desa diantaranya Desa Bansari, Gandurejo, Pagergunung, dan Wonosari di Kecamatan Bulu.
Kemudian Desa Ngadisepi di Kecamatan Gemawang.
BACA JUGA:Siaga Darurat Kekeringan di Purworejo, Ratusan Relawan Bencana Komitmen Bersinergi
BACA JUGA:Air Bersih Siap Minum, Kereta Otonom, Hingga Smart Home Hadir di IKN
Lalu masyarakat di Desa Ketitang di Kecamatan Jumo, SMP 3 Kandangan di Kecamatan Kadangan, Ngadimulyo di Kecamatan Kedu, Klepu dan Gentan di Kecamatan Kranggan.
Kemudian, Kateaan di Kecamatan Ngadirejo, SD Jentis, SD Tanggulanom, dan MI Darulwahab di Kecamatan Selopampang, Tlilir di Kecamatan Tlogomulyo, serta Puskesmas Tretep dan beberapa desa di Kecamatan Tretep.
"Desa tersebut menjadi prioritas dalam penyaluran bantuan air bersih," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Totok Nursetyanto, belum lama ini.
BACA JUGA:Antisipasi Kemarau, PDAM Kota Magelang Siagakan 3 Truk Tangki Air Bersih
BACA JUGA:Meski Kemarau, Ketersediaan Air Sawah di Temanggung Masih Cukup
Ia menyebutkan, hingga tanggal 20 September, pihaknya telah menyalurkan sebanyak 77 tangki air bersih ke beberapa desa di berbagai kecamatan.
"Per hari ini, kami mengirimkan pasokan air bersih sebanyak 4 tangki. Namun, permintaan terus meningkat. Warga berharap pasokan air bersih dapat dilakukan setiap hari," terangnya.
Ia menambahkan, jika kemarau masih terjadi dalam beberapa bulan kedepan, maka kemungkinan besar akan ada desa lain yang mengalami kekurangan air bersih.
BACA JUGA:Seorang Ibu di Wonosobo Meninggal Dunia Tertimpa Tiang Listrik