Adi mengatakan, program ini akan menggunakan SMPN 2 Kota Magelang sebagai pilot project SPAB dengan beberapa tingkatan kelas sebagai sampling.
"Jenis bencana dan waktunya mengikuti agenda yang diberikan sekolah, namun yang paling sering diberikan adalah materi terkait gempa bumi," kata Adi.
Tak hanya pelatihan, sekolah di Kota Magelang juga wajib memasang rambu kebencanaan seperti jalur evakuasi titik kumpul.
BACA JUGA:Sri Punganten Siap Alirkan Air Bersih 24 Jam untuk Warga Kota Magelang
"Harapannya SPAB akan digelar berkelanjutan sehingga para pelajar di Kota Magelang dapat menangani bencana dan keadaan darurat dengan sigap," pungkasnya. (*)