Hal senada juga disampaikan Marsinah (50) yang merasa penataan pasar lebih rapi di era kepemimpinan Aziz-Mansyur.
"Biaya sewanya tidak tinggi tapi sekarang pasar lebih bersih, dari ujung ke ujung sudah diperbaiki, pedagang senang pembeli juga lebih nyaman," kata Marsinah.
Menurut Marsinah, ia dan pedagang lainnya tak sekadar mencari pemimpin yang mengumbar janji, namun yang memberi bukti.
"Semoga kalau terpilih lagi bisa lebih menyempurnakan program-program bagus yang saat ini sudah berjalan, terutama untuk kami pedagang kecil," tuturnya.
Aziz mengatakan bahwa dirinya memang sering datang ke pasar terbesar di eks Karesidenan Kedu itu tidak hanya saat memantau harga kebutuhan pokok masyarakat.
BACA JUGA:Guru ASN Kabupaten Magelang Komitmen Netral dalam Pilkada 2024
Lebih dari itu, Aziz menilai bahwa kualitas barang dagangan dari pasar tradisional lebih baik dibanding pasar modern.
"Hebatnya lagi di pasar tradisional bisa tawar menawar. Nah, jika suasananya pasar aman, nyaman, tentunya akan banyak masyarakat yang lebih memilih pasar tradisional daripada swalayan, sehingga pedagang bisa merasakan dampak positifnya," terangnya.
Aziz berharap dapat merealisasikan rencana untuk mengubah pasar tradisional menjadi tempat yang ramah bagi seluruh masyarakat.
"Perubahan pasar dari lapak yang sepi jadi laris, dari yang berantakan jadi aman, dari yang susah cari modal jadi mudah, insya Allah berhasil," katanya.
Dalam kunjungannya itu, ia ditemani mantan Sekda Kota Magelang Joko Budiyono, tokoh pengusaha Magelang Slamet Santoso, dan berbagai tokoh dan elemen relawan.
BACA JUGA:Pengamat Politik Nilai Pasangan Damai Paling Komplet untuk Kota Magelang
Kunjungannya ke Pasar Rejowinangun, kata Aziz, salah satunya sebagai wujud silaturahim dan kepedulian Aman terhadap sektor ekonomi di Kota Magelang.
Tanpa ragu dr Aziz menyambangi pedagang sayuran di Lantai 2 Pasar Rejowinangun untuk mengecek harga-harga kebutuhan pokok, sekaligus membeli beberapa sayuran.
Di sana, dr Aziz melihat perkembangan kondisi pasar, serta mendengar suara masyarakat, penjual dan pembeli, agar ke depan bisa lebih baik dan tertata lagi. (*)