MAGELANGEKSPRES -- Gunung Sindoro via Ndoro Arum tak terlepas dari mitos yang dipercayai oleh masyarakat setempat hingga pendaki.
Kisah tersebut sudah menjadi peraturan tak tertulis bila memilih jalur pendakian di Dusun Banaran, Desa Kayugiyang, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo ini.
Oleh sebabnya pendaki dihimbau untuk lebih berhati-hati dan menghormati larangan tersebut.
BACA JUGA:Gunung Arum Awal Mula Adanya Gunung Sindoro Via Ndoro Arum? Cek Fakta Lengkapnya Disini
Mitos Gunung Sindoro via Ndoro Arum
Seperti yang diketahui mitos merupakan bentuk kepercayaan dari sebagian orang di suatu daerah yang berisikan larangan-larangan.
Larangan atau himbauan ini diciptakan untuk kebaikan bersama yang diwariskan secara turun-temurun.
1. Tidak Boleh Membawa Daging
Hal ini menjadi aturan tak tertulis yang bahkan juga harus dipatuhi para petani saat di ladang yang tak jauh dari basecamp.
Tidak diketahui pastinya mengapa mistos gunung ini beredar namun biasanya mereka lebih memilih untuk membawa bekal berbahan dasar sayur atau protein nabati agar lebih aman.
Namun hal tersebut bisa saja untuk melindungi pendaki atau petani dari terjangan hewan buas yang mencium aroma daging.
BACA JUGA:9 Jalur Pendakian Gunung di Wonosobo Ini Tawarkan Jasa Ojek yang Bisa Hemat 1 Jam Perjalanan!
2. Dilarang Menggunakan Barang Berbahan Dasar Kulit
Jalur pendakian di Wonosobo ini juga menghimbau para pendaki untuk tidak mengenakan segala barang berbahan dasar kulit.
Seperti jaket, tas, dompet, sabuk, dan lainnya dengan beralih menggunakan barang berbahan dasar 100% kain.
Aturan tersebut bisa saja berkaitan dengan kenyamanan pendaki khususnya barang berjenis pakaian yang akan kurang sesuai dengan medan pendakian.
Sebab setidaknya pakaian pendaki harus dapat menyerap keringat dengan baik, tidak berat, tidak kaku, mampu menghangatkan tubuh, hingga waterproof.
BACA JUGA:5 Spot Foto Gunung Pakuwaja Via Parikesit Paling Favorit! Salah Satunya Sabana Kaldera