MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM -- Menjelang Pilkada 2024 adalah mulai banyaknya disinformasi (hoaks) terkait kontestan, pemilih, dan penyelenggara pilkada bertebaran di media sosial.
Hal tersebut menjadi atensi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Magelang untuk intens memberikan edukasi.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Magelang Budi Daryanto menyebut, bahkan tidak hanya hoaks.
Akhir-akhir ini, marak munculnya kampanye hitam, fitnah, hasut dan lain sebagainya.
"Karena itu kami meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap perkembangan berita," katanya.
BACA JUGA:Pilkada Kabupaten Magelang, Sudaryanto-Agung Tri Jaya Dapat Nomor 1, Grengseng-Sahid Nomor 2
Menurut dia, tindakan cyberbullying, penyebaran berita hoaks, ujaran kebencian, dan konten pornografi tidak boleh disepelekan.
"Saya rasa cukup meresahkan karena efek yang ditimbulkan bukan perkara sepele karena akan merusak generasi bangsa dan memecah belah persatuan,” kata Budi.
Ia menyampaikan, kegiatan literasi dilakukan salah satunya melalui program Tular Nalar Sekolah Kebangsaan yang diikuti 90 Pelajar SMA/SMK di wilayah Kabupaten Magelang.
BACA JUGA:SAH! DPT Kabupaten Magelang Ditetapkan 1.015.423 Pemilih pada Pilkada Nanti
Kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun sikap berpikir kritis dalam menerima informasi dan bijak menggunakan teknologi komunikasi digital.
Tular Nalar Sekolah Kebangsaan bagi pemilih pemula, dibuka Kamis(30/10) lalu di Desa Trasan Kecamatan Bandongan.
Kegiatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan kemampuan literasi digital untuk membangun generasi muda yang mampu bersikap kritis dalam menerima informasi dan bijak menggunakan teknologi komunikasi digital.
BACA JUGA:Guru ASN Kabupaten Magelang Komitmen Netral dalam Pilkada 2024
"Termasuk juga bertanggung jawab dalam menggunakan hak pilih mereka, dan mampu menangkal disinformasi yang semakin marak pada hari menjelang dilaksanakanya Pilkada 2024,” jelasnya.