BACA JUGA:Puluhan Siswa SMAN 1 Purworejo Simulasikan Rapat Paripurna di Gedung DPRD
Jadi, kata Rintis, Prodi PGSD menginisiasi adanya inovasi media pembelajaran yang sekiranya bermanfaat di masyarakat.
Menariknya, dengan kegiatan ini animo masyarakat ke PGSD nya makin meningkat.
“Selain itu, media-media pembelajaran yang ada, yang dikreasikan oleh mahasiswa itu memang belum ada di sekolah. Jadi anak-anak merasa senang dengan permainan tersebut,” sambung Rintis.
BACA JUGA:Armada dan Pengemudi Angkutan Nataru di Purworejo Jalani Pemeriksaan
Contohnya ada permainan karambol yang dalam inovasi ini karambol dikreasikan menjadi sarana pembelajaran dimana pada koin-koinnya ada pertanyaan dan ada jawabannya, anak-anak diminta untuk memasangkannya.
Ada koin bintangnya sebagai reward dan punishment jika tidak bisa menjawabnya.
Rintis mengungkapkan, masing-masing kelompok menampilkan 6 media pembelajaran yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya, bergantung kreativitas masing-masing.
BACA JUGA:Purworejo Terima STBM Award 2024, Penghargaan Nasional untuk Perubahan Perilaku Kesehatan Masyarakat
Namun, para dosen sudah membagi-bagi sehingga tidak akan ada materi atau media yang sama.
Menurutnya, adanya gelar karya juga sangat bermanfaat bagi mahasiswa, khususnya dari sisi kreativitas.
Jadi saat nanti mereka menjadi guru, sudah tidak kaget lagi ketika harus membuat media pembelajaran karena sudah terbiasa saat di perkuliahan.
“Harapannya, semoga kegiatan ini terus berlanjut meski ini kegiatan rutin setiap tahun. Dan media-media pembelajaran tersebut betul-betul ada kebermanfaatan bagi sekolah dasar dan ada outcome-nya,” tandasnya.