MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Film berjudul Hutang Nyawa diangkat dari sebuah kisah nyata milik sutradara dan penulis naskah Yosep Anggi Noen yang diunggah dalam akun X miliknya @angginoen pada 26 April 2023.
Menariknya walau mengangkat dari kisah pribadi milik Anggi Noen namun terdapat sejumlah perbedaan yang cukup signifikan di sepanjang alur filmnya.
Karya film horor yang disutradarai oleh Billy Christian ini memiliki latar belakang pemain dan lokasi kejadian yang belum banyak digunakan dalam layar lebar.
BACA JUGA:Film Racun Sangga, Kisah Nyata yang Berawal dari Santet Kalimantan!
Sehingga film yang diperankan oleh Rachel Vennya hingga Taskya Namya ini cukup memberi nuansa baru dalam perfilman Indonesia.
Perbedaan Kisah "Hutang Nyawa" di Film dengan Thread di X
1. Sinopsis Film Hutang Nyawa
Film bernuansa horor gore ini mengisahkan sebuah kejadian di tahun 1990 pada sebuah pabrik batik bernama PT Gemah Ripah.
PT Gemah Ripah dikenal sebagai pabrik tekstil terpandang yang dikenal dengan kualitas tinta batik terbaiknya dengan warna "merah darah" khasnya.
Ilyasa sebagai Bos PT tersebut ingin meningkatkan angka produksinya sehingga menerima siapa saja yang ingin diajak bekerja sama sebagai buruh pabriknya.
BACA JUGA:Sinopsis dan Pemain Film Sorop, Kisah Nyata yang Menguak Misteri Dibalik Bangkitnya Pakde!
Erwina seorang ibu satu anak yang harus menafkahi putra sulungnya harus mencari penghasilan tambahan hingga akhirnya bekerja dalam PT Gemah Ripah.
Namun kejanggalan mulai terlihat dari kasus hilangnya rekan-rekan kerjanya hingga keluarganya pun ikut mencari.
Kira-kira kemana rekan satu PT Erwina? Apakah akan kembali atau justru menjadi korban "sesuatu" seperti desas desus para warga?.
BACA JUGA:3 Misteri dalam Kisah Santet Segoro Pitu yang Diambil dari Kisah Nyata, Salah Satunya Karena Bapak?
Film Hutang Nyawa sudah dapat disaksikan salam layar lebar sejak tanggal 12 Desember 2024.
2. Alur Thread di X "Hutang Nyawa"
Om Dar merupakan keluarga jauh Yosep Anggi Noen yang meminta untuk diantarkan menuju rumah rekannya untuk menagih hutang sekaligus mengambil barang-barang antik.