BACA JUGA:Flyover Canguk Kota Magelang Mulai Beroperasi, Arus Lalu Lintas Jadi Landai
Pasalnya, selain angka kemiskinan yang turun ke titik terendah selama satu dekade terakhir, kado manis lain yakni turunnya angka pengangguran ke level terendah.
Pemkot Magelang dianggap sukses, terutama dalam menjalankan strategi tujuh prioritas pembangunan berdasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 dengan fokus tema yakni "Berkarya Unggul untuk Maju, Sehat, dan Bahagia".
Selain fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM), kebijakan strategis lainnya dalam pembangunan telah dilaksanakan di berbagai bidang, termasuk infrastruktur, sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan, serta reformasi birokrasi. Hal ini bertujuan untuk merealisasikan visi dan misi Kota Magelang yang Maju, Sehat, dan Bahagia.
BACA JUGA:9 Pelaku Curanmor Tempat Kos di Dekat Untidar Kota Magelang Berhasil Ditangkap
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Magelang, Handini Rahayu mengatakan, kemiskinan menjadi salah satu fokus Pemkot Magelang dan masuk dalam pendekatan tujuh prioritas.
Ketujuh strategi prioritas itu meliputi kemiskinan, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), perbaikan kualitas lingkungan hidup, pengembangan sarana dan prasarana (sarpras) yang berkelanjutan, ketahanan daerah, peningkatan daya saing ekonomi, serta reformasi birokrasi.
"Capaian dari prioritas pembangunan ini berfungsi sebagai indikator yang menilai keberhasilan kebijakan pembangunan daerah. Memang selama ini kita memusatkan perhatian pada tujuh prioritas tersebut," kata Handini Rahayu, Senin, 23 Desember 2024.
BACA JUGA:Event Liburan Seru di Perpustakaan Kota Magelang Dibanjiri Anak-anak
Dia menjelaskan bahwa perencanaan dan pelaksanaan yang dilakukan oleh setiap organisasi perangkat daerah (OPD) ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Ketujuh prioritas pembangunan tersebut diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena kesejahteraan merupakan fokus utama dalam kebijakan pembangunan daerah," ungkapnya.
Handini mengungkapkan, pengaruh besar penurunan kemiskinan ini terjadi karena adanya peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat, termasuk juga terserapnya tenaga kerja di Kota Magelang.
BACA JUGA:Tak Lagi Menjabat, dr Aziz Ingin Program Pokmas Tetap Dilanjutkan Walikota yang Baru
Dia menyebut pada tahun 2019, pertumbuhan ekonomi di Kota Magelang tercatat sebesar 5,41.
Namun, pada tahun 2020, pandemi Covid-19 menyebabkan perekonomian mengalami penurunan drastis hingga mencapai angka minus 2,45.
"Meski demikian, kondisi tersebut perlahan membaik dan pulih pada tahun 2023, dengan perekonomian kembali mencapai angka 5,45. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kota Magelang menunjukkan tren yang positif," jelasnya.