BACA JUGA:Kado Ulang Tahun Infanteri, Kodim 0705/Magelang Juara 2 Trophy Kewilayahan
Kondisi ekonomi yang membaik ini, menurutnya, merupakan hasil dari lapangan usaha yang menjadi pondasi utama ekonomi di Kota Magelang.
Hal ini sejalan dengan potensi daerah yang sangat terkait dengan sektor perdagangan dan jasa.
Dari sektor lapangan usaha tersebut, kontribusi terbesar berasal dari industri pengolahan yang mencapai 16,49 persen, diikuti oleh bidang konstruksi yang menyumbang 16,34 persen.
BACA JUGA:Libur Nataru, Tiket Bus di Terminal Tidar Tipe A Kota Magelang Naik 30 Persen
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Magelang, Wawan Setiadi menyebut, persentase jumlah pengangguran di kalangan usia produktif di Kota Magelang dalam setahun terakhir turun sebesar 0,85 persen menjadi 4,4 persen.
Angka pengangguran tahun 2024 ini termasuk yang terendah selama satu dekade terakhir.
Wawan menjelaskan, tradisi penurunan ini dipengaruhi berbagai aspek, termasuk ketepatan kebijakan dan metode Pemkot Magelang.
BACA JUGA:Libur Panjang, Enaknya di Perpustakaan Kota Magelang Ada Banyak Event Menarik
"Salah satunya adalah kran membuka investasi dan pelatihan keterampilan kepada masyarakat yang konsisten dilakukan Disnaker melalui Balai Latihan Kerja (BLK)," katanya.
Di sisi lain, Dinas Sosial (Dinsos) juga terus memberikan pendampingan kepada keluarga miskin dengan menyediakan berbagai bantuan sosial secara konsisten.
"Bantuan permakanan kepada keluarga miskin dan lansia dari Dinsos bersifat sementara tapi rutin kami jalankan," katanya.
BACA JUGA:Flyover dan Underpass Canguk Kota Magelang Urung Beroperasi karena Ini
Menurutnya, meski tidak secara ekstrem berdampak pada penurunan angka kemiskinan, namun bantuan permakanan dinilai bisa mengefisiensi pengeluaran keluarga miskin.
"Masyarakat miskin bisa mengalokasikan untuk keperluan yang lain, dari bantuan yang kami salurkan," ujarnya.
Demikian halnya dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Magelang yang membantu warga miskin terbebas dari biaya tagihan air tiap bulan.