Jalan Nasional di Purworejo Mulai Pasar Krendetan Hingga Jembatan Cengkawak Bakal Direkonstruksi

Rabu 15-01-2025,19:07 WIB
Reporter : Eko Sutopo
Editor : Nur Imron Rosadi

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.COM - Ruas Jalan Nasional yang melintasi Kabupaten Purworejo mulai dari Pasar Krendetan hingga Jembatan Bogowonto dan Jembatan Popongan hingga Jembatan Cengkawak bakal segera direkonstruksi.

Rekonstruksi dilakukan pada dua titik dengan total panjang mencapai 6,6 km, dari aspal ke beton rigid.

Rencana rekonstruksi jalan tersebut sudah masuk DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) tahun 2025.

BACA JUGA:Waspada Penipuan, Tidak Ada Pembangunan Median di Ruas Jalan Nasional Purworejo-Yogyakarta

Informasi itu dijelaskan oleh Koordinator Lapangan Suwarno ST dan Trisantoko, Pengamat Jalan dan Jembatan dari Satker PJN Wilayah II Jateng PPK 2.5 Kementerian PU yang berkantor di jalan Yogyakarta km 4.5, Desa Popongan, Banyuurip, Purworejo yang membawahi wilayah batas DIY sampai batas Banyumas.

“Selain paket rekonstruksi tersebut, pada tahun 2025 untuk kegiatan kita ada padat karya dan pemeliharaan rutin. Kegiatan padat meliputi pembersihan rumput di bahu dan jembatan sedangkan kegiatan rutin antara lain adalah penambalan lubang serta perbaikan kerusakan jalan yang lain,” kata Tri Santoko, Rabu, 15 Januari 2025.

Diungkapkan, paket rekonstruksi jalan nasional di Purworejo tersebut menjadi satu dengan paket serupa di wilayah Kebumen, tepatnya di wilayah Gombong dan wilayah Sruweng dengan total panjang mencapai 15,9 km.

BACA JUGA:Purworejo Gumebyar Sambut Malam Pergantian Tahun, Car Free Night Diberlakukan di Sejumlah Ruas Jalan

Menurut Trisantoko, proyek tersebut bersifat multiyears dari tahun 2025 hingga 2026.

Ada 9 segmen atau titik yang dikerjakan dalam pekerjaan konstruksi tersebut, 2 segmen di Purworejo sisanya di Kebumen.

“Beton rigid semua. Saat ini proses HPS (Harga Perkiraan Sendiri). Lelang diperkiraan di bulan April, dan kemungkinan pertengahan tahun pekerjaan sudah dimulai,” ujar Suwarno menambahkan.

BACA JUGA:Tradisi Metri Lingkungan Kelurahan di Purworejo, Sejak Zaman Belanda Hanya Sekali Absen Gelar Wayang Kulit

BACA JUGA:Dinporapar Purworejo Tanggapi Polemik Mini Zoo: Tindak Lanjut, Kajian Ahli, dan Klarifikasi Perselisihan

Dengan beton rigid, kata Suwarno, umur lebih panjang karena bisa mencapai 40 tahun.

"Hal itu juga dengan melihat beban lalu lintas semakin padat dan berat," terangnya.

Kategori :