Mahasiswa Polbangtan Kementan Juarai MUNAS ISMAPETI XX

Jumat 17-01-2025,13:22 WIB
Reporter : Osi
Editor : Tarjo

MAGELANGEKSPRES - Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), salah satu perguruan tinggi vokasi Kementerian Pertanian (Kementan), baru-baru ini memenangi 3 kategori lomba pada Musyawarah Nasional (MUNAS) Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia (ISMAPETI) KE- XX.

Gelaran yang diselenggarakan di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Jawa Tengah ini diikuti oleh 27 perguruan tinggi se-Indonesia.

Dari 5 kategori yang dilombakan, mahasiswa Polbangtan YOMA berhasil mendapatkan Juara 1 Bussiness Plan Competition, Juara Best Title Poster, dan Juara Favorit 1 Artikel.

Dalam agenda bergengsi tingkat nasional ini, para mahasiswa berkompetisi untuk mengembangkan inovasi yang dimilikinya.

Hal ini sesuai dengan harapan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman agar lulusan Polbangtan menjadi penggerak utama inovasi dan pencipta lapangan kerja di sektor pertanian modern.

“Mahasiswa adalah ujung tombak masa depan bangsa, dengan kemampuan menciptakan teknologi baru yang dapat menjadi acuan bagi pertanian global,” ucap Mentan Amran.

Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti adanya inovasi akan mempercepat pencapaian target utama Kementan.

“Dengan dukungan inovasi dan pemanfaatan teknologi, Saya yakin target utama Kementan dalam meningkatkan produksi sekaligus mengantisipasi darurat pangan, akan tercapai,” kata Idha.

Eko Riyanto, salah satu anggota Tim Green Bravo yang mengikuti Business Plan Competition mengatakan optimis dengan inovasi yang dibawanya. Pasalnya, inovasi pupuk organik kantong celup instan teknologi bioenzymatic dinilai mampu memenuhi kebutuhan petani.


Direktur Polbangtan YOMA foto bersama dengan para juara MUNAS ISMAPETI XX--

“Untuk target pasar, kami tujukan ke petani urban farming, khususnya di perkotaan dan lahan sempit. Karena cukup menggunakan 1 kantung celup untuk polybag atau pot,” paparnya.

Ia mengatakan juri sangat tertarik dengan inovasi pupuk celup ini.

“Juri sempat tidak tahu bahwa itu adalah pupuk. Karena baunya sudah tidak seperti pupuk hewani,” jelas Eko.

Ia menyebutkan hal ini karena proses fermentasi menggunakan isolat bio-enzimatic.

“Proses fermentasi pun cukup cepat. Hanya membutuhkan waktu dua minggu,” tutur mahasiswa Teknologi Produksi Ternak ini.

Mewakili Direktur Polbangtan YOMA, Andang Andiani Listyowati mengapresiasi perolehan ini.

“Selamat kepada mahasiswa. Semoga ini menjadi motivasi bagi rekan – rekan yang lain untuk terus berinovasi dan berprestasi,” ucap Andang setelah menyerahkan trophi dan piagam pada Senin (13/1/2025). (Osi)

Kategori :