BACA JUGA:5 Pelajaran Berharga dari Qurban di Hari Idul Adha
Sehingga mereka berpendapat bahwa waktu menyembelih qurban, hanya terbatas pada hari Idul Adha.
Akan tetapi pendapat yang lebih kuat, hadis ini statusnya bisa diterima, sehingga layak untuk dijadikan dalil.
Mengingat banyak riwayat lain yang menguatkannya.
BACA JUGA:Niat Salat Idul Adha: Disertai Bacaan Sholat hingga Tata Caranya!
Sebagaimana yang telah dikupas panjang lebar oleh Imam Al-Albani dalam As-Shahihah no. 2476.
Hanya saja, adanya ulama yang berpendapat bahwa hari Tasyriq bukan waktu berqurban, selayaknya membuat kita lebih hati-hati dan waspada, sehingga lebih memilih waktu menyembelih yang paling aman, yang disepakati bolehnya.
Kedua, disamping alasan di atas, waktu berqurban yang paling utama adalah setelah shalat id pada hari Idul Adha.
BACA JUGA:Jadwal Puasa Idul Adha 2024! dari Tarwiyah hingga Arafah
Ada beberapa dalil yang menunjukkan hal ini :
1. Allah berfirman dalam surat Al-Kautsar:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ“Kerjakanlah shalat id, dan sembelihlah qurban.” (QS. Al-Kautsar: 2).
Sebagian ahli tafsir menyatakan bahwa ayat ini menjelaskan kepada kita, berquban dilaksanakan setelah shalat id.
BACA JUGA:Ketentuan Hewan Qurban dan Tuntunan Penyembelihan Qurban Menurut Sunnah
Itu artinya, melaksanakan qurban setelah shalat id termasuk bentuk mengamalkan perintah Allah di atas.
2. Dari Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ