BACA JUGA:Pelaku Usaha Peternakan Disosialisasi Sertifikat Halal
"Setelah dipanen, ayam didiistribusikan di berbagai daerah, baik lokal maupun luar kota," jelasnya.
Menurut Ainur, untuk pasar lokal seperti Magelang dan sekitarnya, ayam dikirim menggunakan mobil kecil dengan muatan 5–7 kuintal.
Sedangkan untuk pasar luar kota seperti Jakarta, pengiriman bisa mencapai 3 hingga 3,5 ton menggunakan truk besar.
BACA JUGA:Tak Punya Ongkos ke Jogja, Buruh di Magelang Nekat Curi Motor di Puskesmas Bandongan
"Produk ayam dipasarkan ke Rumah Pemotongan Ayam (RPA) internal maupun eksternal, serta ke pasar tradisional dan pengecer kecil," imbuhnya.
Menariknya, Ainur juga menceritakan bahwa kemitraan ini tidak hanya berorientasi bisnis, tetapi juga mendukung aspek edukasi.
Sebab, mahasiswa Untidar kerap magang di peternakan mitra untuk belajar langsung tentang manajemen peternakan modern.
BACA JUGA:100 Hari Kerja Walikota Magelang, Fondasi Jalannya 19 Program Unggulan
“Beberapa mahasiswa datang ke sini untuk magang dan belajar pemeliharaan ayam secara langsung, yang mungkin tidak mereka dapatkan secara praktis di kampus,” tutur Ainur.
Terkait hal tersebut, Rektor Universitas Tidar, Profesor Sugiyarto, turut menegaskan, unit usaha seperti peternakan ayam ini merupakan bentuk upaya konkret kampus untuk tidak hanya bergantung pada sumber pendapatan dari Uang Kuliah Tunggal (UKT).
“Kami tidak memfokuskan pendapatan hanya dari UKT saja. Kami berusaha keras mendapatkan pendapatan dari usaha dan bisnis, sehingga nanti bisa menopang proses pembelajaran secara lebih luas,” ujarnya.
BACA JUGA:PNM Cabang Magelang Kobarkan Semangat Pancasila dan Beta Selalu Ada di Momen HUT PNM ke-26
Ia juga menyampaikan harapannya agar pemerintah dan publik dapat melihat capaian ini sebagai potensi besar dalam penguatan peran universitas secara ekonomi.
“Kalau universitas sudah berhasil dengan usaha ternak ayam, bisa jadi ke depan ada kebijakan yang mendukung optimalisasi sumber daya lain, baik SDM maupun lahan, untuk usaha pertanian, peternakan, dan sektor potensial lainnya,” tuturnya.
Profesor Sugiyarto menilai, dengan sistem yang matang, teknologi modern, serta dukungan dari berbagai pihak unit peternakan ayam Untidar diharapkan mampu menjadi model usaha kampus.