JAKARTA, MAGELANGEKSPRES.ID - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendapat pujian dari kalangan pengamat. Analis politik Nasky Putra Tandjung menilai, dalam waktu singkat, kinerja Luthfi menunjukkan arah perubahan yang jelas dan berpihak pada rakyat.
Dari 136 program yang dicanangkan saat kampanye, 38 program sudah berjalan. Sementara 73 program lainnya telah masuk anggaran tahun 2025.
"Komitmennya nyata. Fokus ke SDM, ekonomi daerah, penanggulangan kemiskinan, pendidikan, dan ketahanan pangan," kata Nasky dalam siaran pers, Minggu (29/6).
BACA JUGA:Soloraya Great Sale 2025 Resmi Dibuka, Targetkan Transaksi Rp10 Triliun
Beberapa program yang disorot antara lain layanan dokter spesialis keliling (Speling), kerja sama dengan sekolah swasta untuk pendidikan gratis, pemulihan status internasional Bandara Ahmad Yani dan Adi Soemarmo, program desalinasi, penurunan tarif BRT Trans Jateng menjadi Rp1.000, dan pembentukan koperasi buruh.
Ada juga inisiatif inovatif seperti Pesantren Obah, Kartu Zilenial, dan Kecamatan Berdaya. Gubernur juga menggulirkan forum kolaborasi antar-lembaga dan mendukung gerakan sosial seperti tanam mangrove 12 juta pohon di pesisir Jateng.
"Ini cara konkret menyelamatkan lingkungan. Bukan jargon, tapi gerakan bersama antara pemerintah dan masyarakat," ujar Nasky.
BACA JUGA:Jateng Fair 2025 Gelaran Budaya Angkat Potensi UMKM Lokal
Di bidang pendidikan, Pemprov Jateng mengucurkan dana Rp2,2 miliar untuk beasiswa 1.100 anak putus sekolah. Juga beasiswa bagi 15.000 siswa miskin tingkat SMA, SMK, dan SLB dengan anggaran Rp15 miliar.
"Program-program ini menandai keberpihakan pada kelompok rentan, seperti petani, buruh, pelaku UMKM, dan generasi muda," lanjutnya.
Menurut Nasky, langkah-langkah Ahmad Luthfi sejalan dengan visi nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pengentasan kemiskinan dan pendidikan gratis.
BACA JUGA:BRI Jadi Institusi Keuangan No.1 di Indonesia Dalam Daftar Fortune Southeast Asia 500
Pujian datang dari banyak pihak, termasuk kalangan akademisi dan tokoh masyarakat. Nasky mengajak semua elemen ikut terlibat dalam mendukung jalannya program-program strategis tersebut.
"Pemuda, mahasiswa, buruh, dan masyarakat umum harus ikut turun tangan. Ini kerja gotong royong," tegasnya.