MAGELANG EKSPRES-Ada sebagian umat Muslim hanya mencukupkan dengan amalan-amalan wajib. Mereka menganggap amalan itu hanya sunnah saja, kalau dikerjakan mendapatkan pahala dan kalau ditinggalkan tidak berdosa. Sehingga kadang saja dilakukan, jika ada waktu atau hati sedang ‘mood’.
Bahkan diantara mereka ada yang meremehkan amalan sunnah. Mereka sudah merasa cukup dengan yang wajib dan merasa amalan wajib sudah sempurna sehingga tak perlu dengan amalan sunnah. Selain itu, rasa malas, sibuk dengan urusan dunia dan lupa akhirat.
Juga kurangnya ilmu sehingga kurang paham dengan keutamaan amalan sunnah.
Sebenarnya jika kita mau mengkaji perintah Allah dan Rasul-Nya, sungguh amalan sunnah memiliki keistimewaan yang luar biasa.
Orang yang senantiasa merutinkan yang sunnah dapat mengantarkanya pada derajat wali Allah yang terdepan. Selain itu, bisa menyemmpurnakan amalan wajib yang kita lakukan.
Juga mendapat petunjuk Allah dan doanya mustajab.
Menggapai Derajat Wali Allah yang Terdepan
Orang yang rajin mengamalkan amalan sunnah, maka ia akan menjadi wali Allah yang istimewa. Lalu apa yang dimaksud wali Allah?
Allah Ta’ala berfirman,
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (62) الَّذِينَ آَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ (63)“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS. Yunus: 62-63)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,
فَكُلُّ مَنْ كَانَ مُؤْمِنًا تَقِيًّا كَانَ لِلَّهِ وَلِيًّا“Setiap orang mukmin (beriman) dan bertakwa, maka dialah wali Allah.” Jadi wali Allah bukanlah orang yang memiliki ilmu sakti, bisa terbang, memakai tasbih dan surban.
Namun yang dimaksud wali Allah sebagaimana yang disebutkan oleh Allah sendiri dalam surat Yunus di atas. “Syarat disebut wali Allah adalah beriman dan bertakwa”. Jadi jika orang-orang yang disebut wali malah orang yang tidak shalat dan gemar maksiat, maka itu bukanlah wali. Kalau mau disebut wali, maka pantasnya dia disebut wali setan.
BACA JUGA:Tanda Amalan Seseorang Diterima, Kontinyu Beramal Shalih Selepas Ramadhan