TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID – Meski panen raya tembakau di Kabupaten Temanggung sudah lebih dari 50 persen, serapan tembakau rajangan kering ke pabrikan masih rendah.
Hingga pertengahan September, serapan diperkirakan baru mencapai 30 persen.
Bupati Temanggung, Agus Setyawan, mengungkapkan petani di wilayah utara sudah memasuki pertengahan masa panen, bahkan sebagian ada yang hampir selesai.
BACA JUGA:Potongan Berat Tembakau di Temanggung Kini Hanya 6 Kg, Petani Harap Pabrikan Lain Ikut
Namun, penyerapan hasil panen oleh pabrikan belum berjalan optimal.
“Panen sudah lebih dari 50 persen, sebagian petani tinggal menyelesaikan petikan terakhir, terutama di wilayah utara. Tapi serapan ke pabrikan baru sekitar 30 persen,” kata Agus, Sabtu lalu.
Ia menjelaskan, lambatnya serapan disebabkan keterlambatan pembelian dari pabrikan besar.
Saat ini, dari pabrik golongan satu, hanya PT Djarum yang sudah membeli tembakau dengan kuota sekitar 6.000 ton, namun baru terealisasi 30 persen.
BACA JUGA:Panen Tembakau Temanggung 2025: Pabrikan Ramai Beli Tembakau, Gudang Garam Belum Ada Kepastian
Sementara PT Gudang Garam hingga kini belum memberi kepastian pembelian.
Berbeda dengan pabrik golongan dua, sejumlah perusahaan sudah melakukan pembelian sejak awal panen.
“Kami berharap Gudang Garam segera membuka pembelian agar panen raya ini bisa terserap maksimal,” ujarnya.
BACA JUGA:Petani Tembakau Temanggung Resah, Pabrikan Belum Serap Panen Raya September
Selain itu, Agus menyoroti kebijakan cukai rokok yang tinggi hingga 57 persen, yang berdampak besar pada daya serap industri terhadap tembakau.
Ia menyambut baik pernyataan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, yang mengkritisi tingginya tarif cukai tersebut.